tag:blogger.com,1999:blog-90864501581896530882024-03-05T06:04:33.565-08:00KartanochkompassenUnknownnoreply@blogger.comBlogger129125tag:blogger.com,1999:blog-9086450158189653088.post-27345267776651677942021-10-08T01:08:00.004-07:002021-10-08T01:08:59.562-07:00Bedanya Bulan Maria Oktober Mei<p>Secara tradisi, Gereja Katolik mendedikasikan bulan- bulan tertentu untuk devosi tertentu. Bulan Mei yang sering dikaitkan dengan permulaan kehidupan, karena pada bulan Mei di negara- negara empat musim mengalami musim semi atau musim kembang. Maka bulan ini dihubungkan dengan Bunda Maria, yang menjadi Hawa yang Baru. Hawa sendiri artinya adalah ibu dari semua yang hidup, “mother of all the living” (Kej 3:20). Devosi mengkhususkan bulan Mei sebagai bulan Maria diperkenalkan sejak akhir abad ke 13. Namun praktek ini baru menjadi populer di kalangan para Jesuit di Roma pada sekitar tahun 1700-an, dan baru kemudian menyebar ke seluruh Gereja.</p>
<p>Pada tahun 1809, Paus Pius VII ditangkap oleh para serdadu Napoleon, dan dipenjara. Di dalam penjara, Paus memohon dukungan doa Bunda Maria, agar ia dapat dibebaskan dari penjara. Paus berjanji bahwa jika ia dibebaskan, maka ia akan mendedikasikan perayaan untuk menghormati Bunda Maria. Lima tahun kemudian, pada tanggal 24 Mei, Bapa Paus dibebaskan, dan ia dapat kembali ke Roma. Tahun berikutnya ia mengumumkan hari perayaan Bunda Maria, Penolong umat Kristen. Demikianlah devosi kepada Bunda Maria semakin dikenal, dan ketika Paus Pius IX mengumumkan dogma “Immaculate Conception/ Bunda Maria yang dikandung tidak bernoda” pada tahun 1854, devosi bulan Mei sebagai bulan Maria telah dikenal oleh Gereja universal.</p>
<p>
Paus Paulus VI dalam surat ensikliknya, the Month of Mary mengatakan, “Bulan Mei adalah bulan di mana devosi umat beriman didedikasikan kepada Bunda Maria yang terberkati,” dan bulan Mei adalah kesempatan untuk “penghormatan iman dan kasih yang diberikan oleh umat Katolik di setiap bagian dunia kepada Sang Ratu Surga. Sepanjang bulan ini, umat Kristen, baik di gereja maupun secara pribadi di rumah, mempersembahkan penghormatan dan doa dengan penuh kasih kepada Maria dari hati mereka. Pada bulan ini, rahmat Tuhan turun atas kita … dalam kelimpahan.” (Paus Paulus VI, the Month of May, 1)</p>
<p>Sedangkan penentuan bulan Oktober sebagai bulan Rosario, berkaitan dengan peristiwa yang terjadi 3 abad sebelumnya, yaitu ketika terjadi pertempuran di Lepanto pada tahun 1571, di mana negara- negara Eropa diserang oleh kerajaan Ottoman yang menyerang agama Kristen. Terdapat ancaman genting saat itu, bahwa agama Kristen akan terancam punah di Eropa. Jumlah pasukan Turki telah melampaui pasukan Kristen di Spanyol, Genoa dan Venesia. Menghadapi ancaman ini, Don Juan (John) dari Austria, komandan armada Katolik, berdoa rosario memohon pertolongan Bunda Maria.</p>
<p>Demikian juga, umat Katolik di seluruh Eropa berdoa rosario untuk memohon bantuan Bunda Maria di dalam keadaan yang mendesak ini. Pada tanggal 7 Oktober 1571, Paus Pius V bersama- sama dengan banyak umat beriman berdoa rosario di basilika Santa Maria Maggiore. Sejak subuh sampai petang, doa rosario tidak berhenti didaraskan di Roma untuk mendoakan pertempuran di Lepanto. Walaupun nampaknya mustahil, namun pada akhirnya pasukan Katolik menang pada tanggal 7 Oktober. Kemudian, Paus Pius V menetapkan peringatan Rosario dalam Misa di Vatikan setiap tanggal 7 Oktober. Kemudian penerusnya, Paus Gregorius XIII, menetapkan tanggal 7 Oktober itu sebagai Hari Raya Rosario Suci.</p>
<p>Demikianlah sekilas mengenai mengapa bulan Mei dan Oktober dikhususkan sebagai bulan Maria. Bunda Maria memang terbukti telah menyertai Gereja dan mendoakan kita semua, para murid Kristus, yang telah diberikan oleh Tuhan Yesus menjadi anak- anaknya (lih. Yoh 19:26-27). Bunda Maria turut mengambil bagian dalam karya keselamatan Kristus Putera-Nya, dan bekerjasama dengan-Nya untuk melindungi Gereja-Nya sampai akhir jaman.</p>
<a href="https://www.blogevan.com/2021/07/renungan-katolik-senin-11-oktober-2021.html">Renungan Harian Katolik Senin 11 Oktober 2021</a>
<a href="https://www.blogevan.com/2021/07/renungan-katolik-selasa-12-oktober-2021.html">Renungan Harian Katolik Selasa 12 Oktober 2021</a>
<a href="https://www.blogevan.com/2021/07/renungan-katolik-rabu-13-oktober-2021.html">Renungan Harian Katolik Rabu 13 Oktober 2021</a>
<a href="https://www.blogevan.com/2021/07/renungan-katolik-kamis-14-oktober-2021.html">Renungan Harian Katolik Kamis 14 Oktober 2021</a>
<a href="https://www.blogevan.com/2021/07/renungan-katolik-jumat-15-oktober-2021.html">Renungan Harian Katolik Jumat 15 Oktober 2021</a>
<a href="https://www.blogevan.com/2021/07/renungan-katolik-sabtu-16-oktober-2021.html">Renungan Harian Katolik Sabtu 16 Oktober 2021</a>
<a href="https://www.blogevan.com/2021/07/renungan-katolik-minggu-17-oktober-2021.html">Renungan Harian Katolik Minggu 17 Oktober 2021</a>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9086450158189653088.post-41091853934175482012021-10-08T01:07:00.000-07:002021-10-08T01:07:06.663-07:00Renungan Katolik Lengkap 1 - 30 November 2021<p><a href="https://www.blogevan.com/2021/08/renungan-harian-katolik-senin-1-november-2021.html" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Harian Katolik Senin 1 November 2021</a></p>
<p><a href="https://www.blogevan.com/2021/08/renungan-harian-katolik-selasa-2-november-2021.html" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Harian Katolik Selasa 2 November 2021</a></p>
<p><a href="https://www.blogevan.com/2021/08/renungan-harian-katolik-rabu-3-november-2021.html" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Harian Katolik Rabu 3 November 2021</a></p>
<p><a href="https://www.blogevan.com/2021/08/renungan-harian-katolik-kamis-4-november-2021.html" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Harian Katolik Kamis 4 November 2021</a></p>
<p><a href="https://www.blogevan.com/2021/08/renungan-harian-katolik-jumat-5-november-2021.html" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Harian Katolik Jumat 5 November 2021</a></p>
<p><a href="https://www.blogevan.com/2021/08/renungan-harian-katolik-sabtu-6-november-2021.html" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Harian Katolik Sabtu 6 November 2021</a></p>
<p><a href="https://www.blogevan.com/2021/08/renungan-harian-katolik-minggu-7-november-2021.html" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Harian Katolik Minggu 7 November 2021</a></p>
<p><a href="https://www.blogevan.com/2021/08/renungan-harian-katolik-senin-8-november-2021.html" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Harian Katolik Senin 8 November 2021</a></p>
<p><a href="https://www.blogevan.com/2021/08/renungan-harian-katolik-selasa-9-november-2021.html" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Harian Katolik Selasa 9 November 2021</a></p>
<p><a href="https://www.blogevan.com/2021/08/renungan-harian-katolik-rabu-10-november-2021.html" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Harian Katolik Rabu 10 November 2021</a></p>
<p><a href="https://www.blogevan.com/2021/08/renungan-harian-katolik-kamis-11-november-2021.html" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Harian Katolik Kamis 11 November 2021</a></p>
<p><a href="https://www.blogevan.com/2021/08/renungan-harian-katolik-jumat-12-november-2021.html" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Harian Katolik Jumat 12 November 2021</a></p>
<p><a href="https://www.blogevan.com/2021/08/renungan-harian-katolik-sabtu-13-november-2021.html" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Harian Katolik Sabtu 13 November 2021</a></p>
<p><a href="https://www.blogevan.com/2021/08/renungan-harian-katolik-minggu-14-november-2021.html" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Harian Katolik Minggu 14 November 2021</a></p>
<p><a href="https://www.blogevan.com/2021/08/renungan-harian-katolik-senin-15-november-2021.html" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Harian Katolik Senin 15 November 2021</a></p>
<p><a href="https://www.blogevan.com/2021/08/renungan-harian-katolik-selasa-16-november-2021.html" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Harian Katolik Selasa 16 November 2021</a></p>
<p><a href="https://www.blogevan.com/2021/08/renungan-harian-katolik-rabu-17-november-2021.html" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Harian Katolik Rabu 17 November 2021</a></p>
<p><a href="https://www.blogevan.com/2021/08/renungan-harian-katolik-kamis-18-november-2021.html" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Harian Katolik Kamis 18 November 2021</a></p>
<p><a href="https://www.blogevan.com/2021/08/renungan-harian-katolik-jumat-19-november-2021.html" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Harian Katolik Jumat 19 November 2021</a></p>
<p><a href="https://www.blogevan.com/2021/08/renungan-harian-katolik-sabtu-20-november-2021.html" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Harian Katolik Sabtu 20 November 2021</a></p>
<p><a href="https://www.blogevan.com/2021/08/renungan-harian-katolik-minggu-21-november-2021.html" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Harian Katolik Minggu 21 November 2021</a></p>
<p><a href="https://www.blogevan.com/2021/08/renungan-harian-katolik-senin-22-november-2022.html" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Harian Katolik Senin 22 November 2021</a></p>
<p><a href="https://www.blogevan.com/2021/08/renungan-harian-katolik-selasa-23-november-2021.html" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Harian Katolik Selasa 23 November 2021</a></p>
<p><a href="https://www.blogevan.com/2021/08/renungan-harian-katolik-rabu-24-november-2021.html" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Harian Katolik Rabu 24 November 2021</a></p>
<p><a href="https://www.blogevan.com/2021/08/renungan-harian-katolik-kamis-25-november-2021.html" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Harian Katolik Kamis 25 November 2021</a></p>
<p><a href="https://www.blogevan.com/2021/08/renungan-harian-katolik-jumat-26-november-2021.html" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Harian Katolik Jumat 26 November 2021</a></p>
<p><a href="https://www.blogevan.com/2021/08/renungan-harian-katolik-sabtu-27-november-2021.html" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Harian Katolik Sabtu 27 November 2021</a></p>
<p><a href="https://www.blogevan.com/2021/08/renungan-harian-katolik-minggu-28-november-2021.html" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Harian Katolik Minggu 28 November 2021</a></p>
<p><a href="https://www.blogevan.com/2021/08/renungan-harian-katolik-senin-29-november-2021.html" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Harian Katolik Senin 29 November 2021</a></p>
<p><a href="https://www.blogevan.com/2021/08/renungan-harian-katolik-selasa-30-november-2021.html" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Harian Katolik Selasa 30 November 2021</a></p>
<p><a href="https://www.blogevan.com" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Harian Katolik</a></p>
<p><a href="https://www.mesotheliomalawsuit.my.id" rel="dofollow" target="_blank">Mesothelioma Lawsuit</a></p>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9086450158189653088.post-83953408900677622052021-06-14T04:00:00.003-07:002021-06-14T04:00:47.398-07:007 Manfaat Membaca Alkitab Setiap Hari<p>Alkitab adalah buku yang berisi beberapa kata-kata Tuhan. Setiap perintah, setiap tingkah, setiap kesaksian tentang Allah, semua yang tertulis dalam Alkitab. Bagi orang yang mengaku percaya kepada Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus, penting bagi kita untuk membaca Alkitab. Alkitab tidak hanya dibaca pada kebaktian hari Minggu, tetapi Alkitab harus dibaca setiap hari. Ada banyak manfaat membaca Alkitab setiap hari. Manfaat ini tentu baik untuk kita dapatkan.</p>
<h2>Inilah manfaat membaca Alkitab setiap hari.</h2>
<h3>1. Firman Tuhan menuntun kita menuju keselamatan sejati.</h3>
<p>Alkitab membantu kita menemukan keselamatan. Ingat, bukan Alkitab yang memberikan keamanan. Alkitab hanya menyediakan cara bagi kita untuk mencapai keselamatan ini. Tuhan tidak hanya mampu menyediakan keselamatan bagi kita. Namun, kita perlu mengenal Tuhan terlebih dahulu untuk memenangkan iman kepada Yesus Kristus. Itu sebabnya kita perlu membaca Alkitab setiap hari. Alkitab bisa memberi kita kehidupan rohani melalui keselamatan.</p>
<h3>2. Firman Tuhan memberi kita ujian kekuatan.</h3>
<p>Alkitab ditulis untuk memberi kita kekuatan untuk mengalahkan kekuatan jahat. Kita dapat mematahkan setiap godaan oleh kebenaran Allah. Ini seperti manfaat membaca Alkitab setiap hari ketika Yesus, ketika dicobai di padang belantara setelah berpuasa selama 40 hari dan 40 malam. Kita juga dapat melakukannya ketika kita membaca dan merenungkan firman Tuhan setiap hari. Firman Tuhan, terutama dalam tulisan suci untuk motivasi dalam kehidupan, membantu kita untuk dapat melewati semua ujian yang akan datang, tetapi itu berat.</p>
<h3>3. Firman Tuhan menegaskan keyakinan kita tentang keselamatan dan kehidupan kekal yang telah kita terima.</h3>
<p>Sebagai orang Kristen, tentu saja, kita tahu bahwa Yesus datang untuk keselamatan dan berjanji untuk memberikan hidup yang kekal setelah kematian. Semua orang Kristen tahu, tetapi semua orang Kristen tidak percaya. Minimal, mereka tidak yakin bahwa mereka telah menerima keamanan ini. membaca Alkitab secara teratur akan membantu memperkuat iman kita akan keselamatan. Alkitab membantu kita lebih dekat kepada Allah dan percaya pada janji keselamatan sebagai ayat kepercayaan Alkitab.</p>
<h3>4. Firman Tuhan untuk memperkuat iman kita pada kekuatan doa.</h3>
<p>Selain membaca Alkitab, kami selalu didorong untuk berkomunikasi dengan Tuhan melalui doa. Satu hal yang dapat kita ucapkan doa adalah permohonan kita. Namun, kita sering merasakan keraguan yang akan menjawab doa-doa kita. Manfaat lain dari membaca Alkitab setiap hari membantu kita untuk percaya bahwa Allah mendengarkan doa kita. Dia berjanji untuk memberi kita apa yang kita minta dan mudah-mudahan itu akan menyelesaikannya.</p>
<h3>5. Firman Tuhan membantu kita untuk menjadi semakin serupa dengan Allah.</h3>
<p>Firman Tuhan yang tertulis dalam Alkitab adalah kebenaran. Ketika kita memegang kebenaran tersebut dengan rutin membaca Alkitab dan melakukannya, kita telah menjadi orang yang dikuduskan. Kekudusan yang telah kita terima sebagai anugerah dari Allah tentu perlu kita jaga. Pemazmur dengan jelas mengatakan bahwa kita dapat menjaga anugerah tersebut dengan berperilaku sesuai firman Allah. Kita tidak mungkin bisa tahu bagaimana kita harus berperilaku jika kita malas membaca Alkitab</p>
<h3>6. Firman Tuhan mampu menyukakan hati dan memberikan damai sejahtera.</h3>
<p>Firman Tuhan mampu memberikan sukacita kepada kita bahkan ketika kita merasa kita tidak lagi memiliki harapan. Firman Tuhan juga memberikan kita damai sejahtera ketika kita merasa memiliki begitu banyak masalah. Alkitab berisi berbagai motivasi yang nyata, bukan motivasi kosong belaka. Contohnya ketika kita merasa patah hati, kita akan menjadi kuat dan segera pulih setelah membaca ayat Alkitab tentang patah hati. Membaca Alkitab juga membantu kita untuk tidak menanggung segala sesuatu sendirian, tetapi belajar menyerahkannya pada Tuhan seperti yang dikatakan dalam ayat Alkitab tentang berserah.</p>
<h3>7. Firman Tuhan mampu memberikan jalan keluar dan keberhasilan.</h3>
<p>Tidak hanya sekedar perasaan sukacita dan damai sejahtera. Firman Tuhan mampu memberikan jalan keluar dan keberhasilan sesuai yang juga Allah katakan dalam ayat Alkitab tentang keberhasilan. Ketika kita sedang berada di masa kejatuhan, masa kelam kita, firman Tuhan dalam Alkitab bagaikan lampu, pelita, terang, yang membantu kita keluar dari masa-masa itu. Di tengah segala kekuatiran kita pun, firman Tuhan mampu memberikan keberhasilan dari apa yang kita kerjakan. Tentu ini perlu diiringi dengan kerja keras, seperti yang tertulis pada ayat Alkitab motivasi kerja, dan taat akan firman Tuhan.</p>
<p>Anda Juga Dapat Membaca Bacaan dan Renungan Bulan Juli Tahun 2021 Berikut ini:</p>
<ul><li><a href="https://www.blogevan.com/2021/06/renungan-kamis-1-juli-2021.html" rel="dofollow">Renungan Harian Katolik Kamis 1 Juli 2021</a></li>
<li><a href="https://www.blogevan.com/2021/06/renungan-katolik-jumat-2-juli-2021.html" rel="dofollow">Renungan Harian Katolik Jumat 2 Juli 2021</a></li>
<li><a href="https://www.blogevan.com/2021/06/renungan-katolik-sabtu-3-juli-2021.html" rel="dofollow">Renungan Harian Katolik Sabtu 3 Juli 2021</a></li>
<li><a href="https://www.blogevan.com/2021/06/renungan-katolik-minggu-4-juli-2021.html" rel="dofollow">Renungan Harian Katolik Minggu 4 Juli 2021</a></li>
<li><a href="https://www.blogevan.com/2021/06/renungan-katolik-senin-5-juli-2021.html" rel="dofollow">Renungan Harian Katolik Senin 5 Juli 2021</a></li>
<li><a href="https://www.blogevan.com/2021/06/renungan-katolik-selasa-6-juli-2021.html" rel="dofollow">Renungan Harian Katolik Selasa 6 Juli 2021</a></li>
<li><a href="https://www.blogevan.com/2021/06/renungan-katolik-rabu-7-juli-2021.html" rel="dofollow">Renungan Harian Katolik Rabu 7 Juli 2021</a></li>
<li><a href="https://www.blogevan.com/2021/06/renungan-katolik-kamis-8-juli-2021.html" rel="dofollow">Renungan Harian Katolik Kamis 8 Juli 2021</a></li>
<li><a href="https://www.blogevan.com/2021/06/renungan-katolik-jumat-9-juli-2021.html" rel="dofollow">Renungan Harian Katolik Jumat 9 Juli 2021</a></li>
<li><a href="https://www.blogevan.com/2021/06/renungan-katolik-sabtu-10-juli-2021.html" rel="dofollow">Renungan Harian Katolik Sabtu 10 Juli 2021</a></li>
<li><a href="https://www.blogevan.com/2021/06/renungan-katolik-minggu-11-juli-2021.html" rel="dofollow">Renungan Harian Katolik Minggu 11 Juli 2021</a></li>
<li><a href="https://www.blogevan.com/2021/06/renungan-katolik-senin-12-juli-2021.html" rel="dofollow">Renungan Harian Katolik Senin 12 Juli 2021</a></li>
<li><a href="https://www.blogevan.com/2021/06/renungan-katolik-selasa-13-juli-2021.html" rel="dofollow">Renungan Harian Katolik Selasa 13 Juli 2021</a></li>
<li><a href="https://www.blogevan.com/2021/06/renungan-katolik-rabu-14-juli-2021.html" rel="dofollow">Renungan Harian Katolik Rabu 14 Juli 2021</a></li>
<li><a href="https://www.blogevan.com/2021/06/renungan-katolik-kamis-15-juli-2021.html" rel="dofollow">Renungan Harian Katolik Kamis 15 Juli 2021</a></li>
<li><a href="https://www.blogevan.com/2021/06/renungan-katolik-jumat-16-juli-2021.html" rel="dofollow">Renungan Harian Katolik Jumat 16 Juli 2021</a></li>
<li><a href="https://www.blogevan.com/2021/06/renungan-katolik-sabtu-17-juli-2021.html" rel="dofollow">Renungan Harian Katolik Sabtu 17 Juli 2021</a></li>
<li><a href="https://www.blogevan.com/2021/06/renungan-katolik-minggu-18-juli-2021.html" rel="dofollow">Renungan Harian Katolik Minggu 18 Juli 2021</a></li>
<li><a href="https://www.blogevan.com/2021/06/renungan-katolik-senin-19-juli-2021.html" rel="dofollow">Renungan Harian Katolik Senin 19 Juli 2021</a></li>
<li><a href="https://www.blogevan.com/2021/06/renungan-katolik-selasa-20-juli-2021.html" rel="dofollow">Renungan Harian Katolik Selasa 20 Juli 2021</a></li>
<li><a href="https://www.blogevan.com/2021/06/renungan-katolik-rabu-21-juli-2021.html" rel="dofollow">Renungan Harian Katolik Rabu 21 Juli 2021</a></li>
<li><a href="https://www.blogevan.com/2021/06/renungan-katolik-kamis-22-juli-2021.html" rel="dofollow">Renungan Harian Katolik Kamis 22 Juli 2021</a></li>
<li><a href="https://www.blogevan.com/2021/06/renungan-katolik-jumat-23-juli-2021.html" rel="dofollow">Renungan Harian Katolik Jumat 23 Juli 2021</a></li>
<li><a href="https://www.blogevan.com/2021/06/renungan-katolik-sabtu-24-juli-2021.html" rel="dofollow">Renungan Harian Katolik Sabtu 24 Juli 2021</a></li>
<li><a href="https://www.blogevan.com/2021/06/renungan-katolik-minggu-25-juli-2021.html" rel="dofollow">Renungan Harian Katolik Minggu 25 Juli 2021</a></li>
<li><a href="https://www.blogevan.com/2021/06/renungan-katolik-senin-26-juli-2021.html" rel="dofollow">Renungan Harian Katolik Senin 26 Juli 2021</a></li>
<li><a href="https://www.blogevan.com/2021/06/renungan-katolik-selasa-27-juli-2021.html" rel="dofollow">Renungan Harian Katolik Selasa 27 Juli 2021</a></li>
<li><a href="https://www.blogevan.com/2021/06/renungan-katolik-rabu-28-juli-2021.html" rel="dofollow">Renungan Harian Katolik Rabu 28 Juli 2021</a></li>
<li><a href="https://www.blogevan.com/2021/06/renungan-katolik-kamis-29-juli-2021.html" rel="dofollow">Renungan Harian Katolik Kamis 29 Juli 2021</a></li>
<li><a href="https://www.blogevan.com/2021/06/renungan-katolik-jumat-30-juli-2021.html" rel="dofollow">Renungan Harian Katolik Jumat 30 Juli 2021</a></li>
<li><a href="https://www.blogevan.com/2021/06/renungan-katolik-sabtu-31-juli-2021.html" rel="dofollow">Renungan Harian Katolik Sabtu 31 Juli 2021</a></li></ul>
<p>Itulah info dari sumber artikel kami seputar manfaat membaca Alkitab setiap hari. Manfaat membaca Alkitab setiap hari tidak hanya kita rasakan dalam kehidupan rohani kita, tetapi juga dapat kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari kita. Hal yang penting untuk diingat adalah tidak cukup untuk kita hanya sekedar membaca Alkitab. Kita perlu sungguh-sungguh merenungkannya dan juga melakukannya dalam kehidupan kita. Mintalah Roh Kudus untuk selalu membimbing kita agar mendapatkan manfaat membaca Alkitab setiap hari. Segala kemuliaan bagi nama Tuhan. Tuhan memberkati.</p>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9086450158189653088.post-67808178899703644622021-03-30T09:00:00.000-07:002021-05-31T05:34:26.738-07:00Beata Yohana de ToulousePerayaan : 31 Maret <div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZKbm42tWutVT_EM2bKF5mHDhDTfyYUX9pbam97l9gBazBq8IQyeroJGn0hBpQ8bMNpwt6e3PCAUrVQXEiSwRWCFN7oD0a531ZYNZMcvUV-iOH729hOKaLW8Ueih3ETxvq84zk3m9VUmVn/s299/Beata+Yohana+de+Toulouse.jpg" style="display: block; padding: 1em 0; text-align: center; "><img alt="Beata Yohana de Toulouse" border="0" height="600" data-original-height="299" data-original-width="250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZKbm42tWutVT_EM2bKF5mHDhDTfyYUX9pbam97l9gBazBq8IQyeroJGn0hBpQ8bMNpwt6e3PCAUrVQXEiSwRWCFN7oD0a531ZYNZMcvUV-iOH729hOKaLW8Ueih3ETxvq84zk3m9VUmVn/s600/Beata+Yohana+de+Toulouse.jpg" title="Beata Yohana de Toulouse" /></a></div><div class="toc"><input type="checkbox" role="button" id="toctoggle" class="toctoggle"><div class="toctitle"><h3>Daftar Isi</h3><span class="toctogglespan"><label class="toctogglelabel" for="toctoggle"></label></span></div><ul> <li>1.<a href="#01">Menjadi Anggota Ordo Karmel</a></li> <li>2.<a href="#02">Karya Beata Yohana</a></li> <li>3.<a href="#03">Gambar Yesus Tersalib</a></li></ul></div><h2 id="01">Menjadi Anggota Ordo Karmel</h2><p>Pada tahun 1260, beberapa biarawan Karmel bersama pemimpin mereka yang termashur, Santo Simon Stock, datang ke Perancis dan mendirikan biara Karmel di Tolouse dan Bordeaux.</p><p>Seorang wanita saleh mohon bertemu dengannya. Wanita tersebut memperkenalkan diri hanya sebagai Yohana. Dengan <a href="https://katolikkasih.blogspot.com" rel="dofollow" target="_blank">Katolik Kasih</a> sungguh-sungguh ia bertanya kepada imam, “Bolehkah saya bergabung dengan Ordo Karmel sebagai seorang awam?” Santo Simon Stock adalah pemimpin ordo yang mempunyai wewenang untuk mengabulkan permohonan Yohana. Ia mengatakan “ya”. Dan Yohana pun menjadi anggota ordo ketiga Karmel (karmelit awam) yang pertama. Ia menerima jubah Ordo Karmel dan di hadapan St. Simon Stock, Joan mengucapkan kaul.</p><h2 id="02">Karya Beata Yohana</h2><p>Yohana melanjutkan kehidupannya yang tenang serta bersahaja di rumahnya sendiri. Ia berusaha sekuat tenaga untuk senantiasa mentaati regula (=peraturan-peraturan biara) Karmelit sepanjang hidupnya. Setiap hari ia ikut ambil bagian dalam Misa dan ibadat-ibadat di gereja Karmel. Sesudah itu, ia mengisi harinya dengan mengunjungi mereka yang miskin, yang sakit serta yang kesepian. Ia melatih para putera altar. Ia memberikan <a href="https://www.blogevan.com" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Katolik Hari ini</a> pertolongan kepada mereka yang jompo serta yang tak berdaya dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang diperlukan. Joan berdoa bersama mereka serta membangkitkan semangat banyak orang dengan percakapannya yang riang gembira.</p><h2 id="03">Gambar Yesus Tersalib</h2><p>Yohana menyimpan gambar Yesus tersalib dalam sakunya. Itulah “buku”-nya. Sewaktu-waktu ia akan mengeluarkan gambar tersebut dari sakunya serta memandanginya. Matanya bersinar-sinar. Orang mengatakan bahwa Yohana membaca suatu pelajaran baru yang mengagumkan setiap kali ia memandangi gambarnya.</p><b>© <a href="https://ignasiusevan.blogspot.com" rel="dofollow" target="_blank">ignasiusevan.blogspot.com</a></b>
<ul><li><a href="https://compass.centralmethodist.edu/ICS/Campus_Life/Campus_Groups/Allied_Health_Bldg__Conference_Room_Schedule/Discussion.jnz?portlet=Forums&screen=PostView&screenType=change&id=191f8edd-c973-4475-b1cd-c1ccb39d6402">compass</a></li>
<li><a href="http://euryka.rdi.uoc.edu/forums/user/indoana-jones">gf</a></li>
<li><a href="https://digitalmedialab.johncabot.edu/members/indoanajones">ki</a></li>
<li><a href="https://www.mashoorbp.edu.my/community/profile/indoanajones">hg</a></li>
<li><a href="https://gumroad.com/indoanajones">bv</a></li>
<li><a href="https://staiindojkt.ac.id/community/profile/indoanajones">xz</a></li>
<li><a href="https://renungan-harian-katolik.footeo.com/news/2021/05/31/renungan-harian-katolik-bulan-juni-2021-lengkap">qw</a></li>
<li><a href="https://www.visionwithwings.org/forum/general-discussions/bacaan-dan-renungan-harian-katolik-bulan-juni-2021?lang=id">we</a></li>
<li><a href="http://tanamanpangan.pertanian.go.id/index.php/forum/main/view/8874">er</a></li>
<li><a href="https://gettogether.community/events/11600/renungan-harian-katolik-bulan-juni-tahun-2021">yu</a></li>
<li><a href="https://pawpass.iavalley.edu/ICS/Campus_Life/Campus_Groups/Ellworth_Community_College/Discussion.jnz?portlet=Forums&screen=PostView&screenType=change&id=038727ef-dbdf-4d67-a09e-fe5ddf82f3b5&p=3">compass</a></li>
<li><a href="https://www.zaharasoftware.com/community/profile/indoanajones/">https://www.zaharasoftware.com/community/profile/indoanajones/</a></li>
<li><a href="https://www.vsoftlift.us/community/profile/indoanajones">https://www.vsoftlift.us/community/profile/indoanajones</a></li>
<li><a href="https://astrakhan.fr/digitalleadership/community/profile/indoanajones">https://astrakhan.fr/digitalleadership/community/profile/indoanajones</a></li></ul>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9086450158189653088.post-18275170791923801102021-03-29T08:00:00.000-07:002021-03-29T08:00:01.088-07:00Santa Irene dari RomaPerayaan : 30 Maret <div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSiG9PoFpzZiLrkLOqzAMgn84vvsZVWAHLYFjp7GcpYe9hjRkc-4iE6zKpVb2cVUDfXUly5GAnw3b76S4AiL8SRRVhySgluqePswu3_ApyhYkY3A1F3pnJSdv13E-NlxDPYZeKvWESQwAb/s640/Santa+Irene+dari+Roma.jpg" style="display: block; padding: 1em 0; text-align: center; "><img alt="Santa Irene dari Roma" border="0" width="600" data-original-height="485" data-original-width="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSiG9PoFpzZiLrkLOqzAMgn84vvsZVWAHLYFjp7GcpYe9hjRkc-4iE6zKpVb2cVUDfXUly5GAnw3b76S4AiL8SRRVhySgluqePswu3_ApyhYkY3A1F3pnJSdv13E-NlxDPYZeKvWESQwAb/s600/Santa+Irene+dari+Roma.jpg" title="Santa Irene dari Roma" /></a></div><div class="toc"><input type="checkbox" role="button" id="toctoggle" class="toctoggle"><div class="toctitle"><h3>Daftar Isi</h3><span class="toctogglespan"><label class="toctogglelabel" for="toctoggle"></label></span></div><ul> <li>1.<a href="#01">Perjuang Melindungi umat Kristen</a></li> <li>2.<a href="#02">Melanjutkan Karya</a></li> <li>3.<a href="#03">Menyelamatkan Santo Sebastianus</a></li> <li>4.<a href="#04">Wafat Sebagai Martir</a></li></ul></div><h2 id="01">Perjuang Melindungi umat Kristen</h2><p>Santa Irene bersama suaminya Santo Castulus adalah pasangan suami-isteri kudus yang hidup di kota Roma pada masa pemerintahan Kaisar Diokletianus (kaisar Romawi tahun 284 – 305). Bersama Santo Tiburtius, Castulus dan Irene berkarya memberikan perlindungan bagi umat Kristen di Roma yang saat itu dikejar-kejar oleh pasukan kerajaan. Diantara mereka yang <a href="https://www.blogevan.com" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Katolik Hari ini</a> dilindunginya terdapat Santo Markus dan Santo Marcellianus (dari Roma), dua orang saudara kembar yang dikemudian hari juga tewas menjadi martir Kristus.</p><h2 id="02">Melanjutkan Karya</h2><p>Santo Tiburtius kemudian tertangkap dan tewas dihukum mati bersama saudaranya Santo Valerianus. Suaminya Castulus juga tertangkap setelah dikhianati oleh seorang kristen yang murtad bernama Torquatus. Castulus dibelenggu dan dibawa kehadapan prefek (walikota) Roma bernama Fabianus. Ia kemudian disiksa lalu dieksekusi mati dengan cara dikubur hidup-hidup dalam sebuah lubang pasir, di Via Labicana disebelah tenggara kota Roma.</p><p>Setelah kemartiran suaminya yang terjadi pada tahun 286 M, Irene tetap melanjutkan karyanya. Ia memberi perlindungan kepada umat Kristen dan berupaya memberi penguburan yang layak bagi para martir yang tewas ditangan para algojo atau tewas mengenaskan dalam arena Gladiator karena dicabik-cabik binatang buas.</p><h2 id="03">Menyelamatkan Santo Sebastianus</h2><p>Saat Santo Sebastianus tertangkap dan dihukum mati, Irene berhasil memperoleh tubuh perwira tersebut untuk dimakamkan dengan layak. Namun ia menemukan Sebastianus ternyata masih hidup walau <a href="https://katolikkasih.blogspot.com" rel="dofollow" target="_blank">Katolik Kasih</a> disekujur tubuhnya tertancap puluhan anak panah. Ia membawa Sebastianus ke rumah perlindungan dan mengobati luka-lukanya. Setelah Sebastianus pulih, Irena membujuknya agar menyelamatkan diri keluar kota. Namun Sebastianus tidak hendak melarikan diri. Ia malah mendatangi Kaisar Diokletianus dan mendesaknya untuk menghentikan penganiayaan terhadap umat Kristiani. Keberaniannya ini membuat ia kembali ditangkap, didera lalu dipengggal lehernya.</p><h2 id="04">Wafat Sebagai Martir</h2><p>Menyusul kemartiran Sebastianus, Irene juga ditangkap dan dihukum mati sebagai martir Kristus yang jaya. Kemartiran mereka terjadi pada sekitar tahun 288M. Kisah santa Irene menyelamatkan Santo Sebastianus menjadi subyek lukisan para pelukis kenamaan dari masa ke masa.</p><b>© <a href="https://ignasiusevan.blogspot.com" rel="dofollow" target="_blank">ignasiusevan.blogspot.com</a></b>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9086450158189653088.post-10487561873203159502021-03-28T09:00:00.000-07:002021-03-28T09:00:01.326-07:00Santo Jonas HubahamPerayaan : 29 Maret <div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg33tnyy69MIQE_3EjOrqVr7qYUDEG-JqjW6SkQRyxrCJAbf_Mdmm5XUiyjNnkBElV3OpuX5ZiqieRSoNOb3RQKtUi8DY_iXC9Mid_uthl-YFRQvVlPE_L8fvtdcfqMODMhJGpWuVddm_Wz/s702/Santo+Barachisius+dan+Santo+Jonas+Hubaham.jpg" style="display: block; padding: 1em 0; text-align: center; "><img alt="Santo Jonas Hubaham" border="0" width="600" data-original-height="450" data-original-width="702" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg33tnyy69MIQE_3EjOrqVr7qYUDEG-JqjW6SkQRyxrCJAbf_Mdmm5XUiyjNnkBElV3OpuX5ZiqieRSoNOb3RQKtUi8DY_iXC9Mid_uthl-YFRQvVlPE_L8fvtdcfqMODMhJGpWuVddm_Wz/s600/Santo+Barachisius+dan+Santo+Jonas+Hubaham.jpg" title="Santo Jonas Hubaham" /></a></div><div class="toc"><input type="checkbox" role="button" id="toctoggle" class="toctoggle"><div class="toctitle"><h3>Daftar Isi</h3><span class="toctogglespan"><label class="toctogglelabel" for="toctoggle"></label></span></div><ul> <li>1.<a href="#01">Kekejaman Raja Sapor</a></li> <li>2.<a href="#02">Ditangkap dan Dipenjara</a></li> <li>3.<a href="#03">Wafat Sebagai Martir</a></li></ul></div><h2 id="01">Kekejaman Raja Sapor</h2><p>Raja Sapor dari Persia berkuasa pada abad keempat. Ia adalah seorang kafir yang sangat membenci umat Kristiani. Ia menganiaya dan menghukum mati mereka dengan keji serta menghancurkan gereja-gereja dan biara-biara. Dua orang bersaudara bernama Santo Jonas dan <a href="https://www.blogevan.com/2021/03/santo-barachisius.html">Santo Barachisius</a> mendengar kabar mengenai penganiayaan ini dan memutuskan untuk pergi menolong dan menyemangati umat Kristen yang teraniaya itu untuk <a href="https://katolikkasih.blogspot.com" rel="dofollow" target="_blank">Katolik Kasih</a> tetap setia pada Kristus. Jonas dan Barachisius sadar benar bahwa mereka, juga, dapat tertangkap. Namun hal itu tak menghalangi mereka. Hati mereka terlalu dipenuhi kasih bagi sesama sehingga nyaris tak ada ruang untuk memikirkan diri sendiri.</p><h2 id="02">Ditangkap dan Dipenjara</h2><p>Setelah berkarya beberapa lama; akhirnya kedua bersaudara itu pun tertangkap dan dijebloskan ke dalam penjara. Kepada mereka dikatakan bahwa jika mereka tidak menyembah matahari, bulan, api dan air, mereka akan dianiaya dan dijatuhi hukuman mati. Tentu saja, mereka menolak menyembah suatupun atau siapapun terkecuali Allah yang benar dan Esa. Mereka harus banyak menderita, tetapi mereka berdoa.</p><h2 id="03">Wafat Sebagai Martir</h2><p>Mereka terus memikirkan bagaimana Tuhan kita telah menderita sengsara <a href="https://www.blogevan.com" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Katolik Hari ini</a> bagi mereka. Kedua bersaudara itu menanggung siksa aniaya yang ngeri, namun tak hendak menyangkal iman. Pada akhirnya, mereka dijatuhi hukuman mati dan dengan sukacita menyerahkan nyawa bagi Yesus. Jonas dan Barachisius wafat sebagai martir pada tahun 327.</p><b>© <a href="https://ignasiusevan.blogspot.com" rel="dofollow" target="_blank">ignasiusevan.blogspot.com</a></b>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9086450158189653088.post-46316319728546304722021-03-28T07:00:00.000-07:002021-03-28T07:00:00.338-07:00Santo BarachisiusPerayaan : 29 Maret <div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg33tnyy69MIQE_3EjOrqVr7qYUDEG-JqjW6SkQRyxrCJAbf_Mdmm5XUiyjNnkBElV3OpuX5ZiqieRSoNOb3RQKtUi8DY_iXC9Mid_uthl-YFRQvVlPE_L8fvtdcfqMODMhJGpWuVddm_Wz/s702/Santo+Barachisius+dan+Santo+Jonas+Hubaham.jpg" style="display: block; padding: 1em 0; text-align: center; "><img alt="Santo Barachisius" border="0" width="600" data-original-height="450" data-original-width="702" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg33tnyy69MIQE_3EjOrqVr7qYUDEG-JqjW6SkQRyxrCJAbf_Mdmm5XUiyjNnkBElV3OpuX5ZiqieRSoNOb3RQKtUi8DY_iXC9Mid_uthl-YFRQvVlPE_L8fvtdcfqMODMhJGpWuVddm_Wz/s600/Santo+Barachisius+dan+Santo+Jonas+Hubaham.jpg" title="Santo Barachisius" /></a></div><div class="toc"><input type="checkbox" role="button" id="toctoggle" class="toctoggle"><div class="toctitle"><h3>Daftar Isi</h3><span class="toctogglespan"><label class="toctogglelabel" for="toctoggle"></label></span></div><ul> <li>1.<a href="#01">Pengaiayaan Oleh Raja Sapor</a></li> <li>2.<a href="#02">Wafat Sebagai Martir</a></li></ul></div><h2 id="01">Pengaiayaan Oleh Raja Sapor</h2><p>Santo Barachisius adalah saudara dari Santo Jonas Hubaham. Dua bersaudara ini mendengar kabar mengenai penganiayaan umat Kristiani oleh Raja Sapor II di Persia dan memutuskan untuk pergi <a href="https://www.blogevan.com" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Katolik Hari ini</a> menolong dan menyemangati umat Kristen yang teraniaya itu untuk tetap setia pada Kristus.</p><h2 id="02">Wafat Sebagai Martir</h2><p>Setelah berkarya beberapa lama; akhirnya kedua bersaudara itu pun tertangkap dan dijebloskan ke dalam penjara. Kepada mereka dikatakan bahwa jika mereka tidak menyembah matahari, bulan, api dan air, mereka akan dianiaya dan dijatuhi hukuman mati. Tentu saja, mereka menolak menyembah suatupun atau siapapun terkecuali Allah yang benar dan Esa. Mereka harus banyak menderita, tetapi mereka berdoa. <a href="https://katolikkasih.blogspot.com" rel="dofollow" target="_blank">Katolik Kasih</a> Mereka terus memikirkan bagaimana Tuhan kita telah menderita sengsara bagi mereka. Kedua bersaudara itu menanggung siksa aniaya yang ngeri, namun tak hendak menyangkal iman. Pada akhirnya, mereka dijatuhi hukuman mati dan dengan sukacita mereka menyerahkan nyawa bagi Yesus.</p><b>© <a href="https://ignasiusevan.blogspot.com" rel="dofollow" target="_blank">ignasiusevan.blogspot.com</a></b>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9086450158189653088.post-66155895358664952682021-03-27T07:00:00.000-07:002021-03-27T07:00:05.025-07:00Santo TutiloPerayaan : 28 Maret <div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiEAkvX50qCGmMEWN4rY17QFbCoVUCla3e8eIC6rezF2h8zdCNxS1Mg4Ow0CCbhpsrxQtpRX2YhGl78kPXyIC5ZDntRrXqgsxG8phZ669IjYop5aSMjn-jb51__OCBJMowHzQu4aToftAW/s320/Santo+Tutilo.jpg" style="display: block; padding: 1em 0; text-align: center; "><img alt="Santo Tutilo" border="0" height="600" data-original-height="320" data-original-width="272" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiEAkvX50qCGmMEWN4rY17QFbCoVUCla3e8eIC6rezF2h8zdCNxS1Mg4Ow0CCbhpsrxQtpRX2YhGl78kPXyIC5ZDntRrXqgsxG8phZ669IjYop5aSMjn-jb51__OCBJMowHzQu4aToftAW/s600/Santo+Tutilo.jpg" title="Santo Tutilo" /></a></div><div class="toc"><input type="checkbox" role="button" id="toctoggle" class="toctoggle"><div class="toctitle"><h3>Daftar Isi</h3><span class="toctogglespan"><label class="toctogglelabel" for="toctoggle"></label></span></div><ul> <li>1.<a href="#01">Kehidupan Awal</a></li> <li>2.<a href="#02">Seorang yang Berbakat</a></li> <li>3.<a href="#03">Wafat</a></li></ul></div><h2 id="01">Kehidupan Awal</h2><p>Tutilo hidup di akhir abad kesembilan dan awal abad kesepuluh. Ia mendapatkan pendidikan di Biara Benediktine Saint-Gall. Dua teman sekelasnya telah digeari “beato”. Ketiga orang ini menjadi biarawan di biara di mana <a href="https://katolikkasih.blogspot.com" rel="dofollow" target="_blank">Katolik Kasih</a> mereka mengenyam pendidikan.</p><h2 id="02">Seorang yang Berbakat</h2><p>Santo Tutilo adalah seorang dengan banyak bakat. Ia seorang penyair, pelukis potret, pematung, orator dan arsitek. Ia juga seorang ahli mesin. Bakatnya yang terutama adalah musik. Ia dapat memainkan semua alat musik yang dipergunakan para biarawan untuk liturgi mereka. Ia dan temannya, Beato Notker, menggubah lagu-lagu tanggapan liturgi. Hanya tiga puisi dan satu nyanyian tersisa dari seluruh karya Tutilo. Tetapi lukisan dan patung-patungnya masih dapat ditemukan <a href="https://www.blogevan.com" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Katolik Hari ini</a> sekarang di beberapa kota di Eropa.</p><p>Lukisan-lukisan dan patung-patungnya diidentifikasikan sebagai karyanya karena ia senantiasa menandai karyanya dengan sebuah motto.</p><p>Akan tetapi, Tutilo tidak dimaklumkan sebagai seorang kudus karena bakat-bakatnya yang banyak itu. Ia seorang rendah hati yang ingin hidup hanya untuk Tuhan. Ia memuliakan Tuhan dengan cara-cara yang ia tahu: dengan melukis, membuat patung dan menggubah musik.</p><h2 id="03">Wafat</h2><p>Tutilo dimaklumkan sebagai seorang kudus sebab ia melewatkan hidupnya dengan memuji dan mengasihi Allah. Santo Tutilo wafat pada tahun 915.</p><b>© <a href="https://ignasiusevan.blogspot.com" rel="dofollow" target="_blank">ignasiusevan.blogspot.com</a></b>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9086450158189653088.post-12958454215823624702021-03-26T07:00:00.000-07:002021-03-26T07:00:03.318-07:00Santo Yohanes dari MesirPerayaan : 27 Maret <div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiI3GtVSTA1TAhq99t0dLWnlsegQeoRR4Ll18nOPo7-n7eAOy7V1ocWM223OyNCyrT1QM2XtFnSYk4RrL8Fe8MJj3D-fYX9eV1VBXmikvR5BAiGyjModRvSUd6f6EwTdUs279dz-B50fokM/s300/Santo+Yohanes+dari+Mesir+.jpg" style="display: block; padding: 1em 0; text-align: center; "><img alt="Santo Yohanes dari Mesir" border="0" height="600" data-original-height="300" data-original-width="255" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiI3GtVSTA1TAhq99t0dLWnlsegQeoRR4Ll18nOPo7-n7eAOy7V1ocWM223OyNCyrT1QM2XtFnSYk4RrL8Fe8MJj3D-fYX9eV1VBXmikvR5BAiGyjModRvSUd6f6EwTdUs279dz-B50fokM/s600/Santo+Yohanes+dari+Mesir+.jpg" title="Santo Yohanes dari Mesir" /></a></div><div class="toc"><input type="checkbox" role="button" id="toctoggle" class="toctoggle"><div class="toctitle"><h3>Daftar Isi</h3><span class="toctogglespan"><label class="toctogglelabel" for="toctoggle"></label></span></div><ul> <li>1.<a href="#01">Masa Muda</a></li> <li>2.<a href="#02">Kebijaksanaan Santo Yohanes</a></li> <li>3.<a href="#03">Seorang yang Rendah Hati</a></li></ul></div><h2 id="01">Masa Muda</h2><p>Santo Yohanes dari Mesir adalah seorang yang merindukan untuk hidup sendiri bersama Tuhan saja, yang kelak menjadi salah seorang dari para pertapa terkenal di masanya. Santo Yohanes dari Mesir dilahirkan sekitar tahun 304.</p><p>Tidak banyak yang diketahui tentang masa mudanya, kecuali bahwa ia belajar ketrampilan seorang tukang kayu. Ketika usianya duapuluh lima tahun, Yohanes memutuskan untuk meninggalkan <a href="https://www.blogevan.com" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Katolik Hari ini</a> segala urusan duniawi dan mempergunakan seluruh hidupnya untuk berdoa serta bermatiraga demi Tuhan. Ia kemudian menjadi salah seorang dari para pertapa padang gurun yang terkenal pada masa itu.</p><h2 id="02">Kebijaksanaan Santo Yohanes</h2><p>Selama sepuluh tahun ia menjadi murid seorang pertapa tua yang sudah banyak makan asam garam kehidupan. Pertapa kudus tersebut mengajarkan kehidupan rohani kepada Yohanes. Santo Yohanes menyebutnya sebagai “bapa rohani”-nya. Setelah bapa rohaninya wafat, Santo Yohanes melewatkan empat atau lima tahun dalam berbagai biara. Ia ingin lebih mengenal kehidupan doa serta gaya hidup para rahib.</p><p>Pada akhirnya, Yohanes menemukan sebuah gua yang terletak di atas batu karang yang tinggi. Sekelilingnya tenang serta terlindung dari terik matahari dan angin padang gurun. Ia membagi guanya menjadi tiga bagian: ruang tamu, ruang kerja dan ruang doa. Penduduk daerah tersebut membawakan makanan serta segala keperluan lain untuknya. Banyak juga orang yang datang untuk meminta nasehatnya tentang hal-hal yang penting. Bahkan Kaisar Theodosius I dua kali meminta nasehatnya, yaitu pada tahun 388 dan pada tahun 392.</p><p>Para kudus terkenal seperti Santo Yohanes dan Santo Hieronimus menulis tentang kekudusan Santo Yohanes dari Mesir. Begitu banyak orang datang mengunjunginya, sebagian di antara mereka tinggal untuk menjadi murid-muridnya. Mereka membangun sebuah pondok. Mereka merawat pondok tersebut dengan baik agar lebih banyak orang dapat datang serta memperoleh manfaat dari kebijaksanaan Santo Yohanes.</p><p>Santo Yohanes dapat mengetahui kejadian-kejadian di masa mendatang. Ia dapat membaca jiwa-jiwa mereka yang <a href="https://katolikkasih.blogspot.com" rel="dofollow" target="_blank">Katolik Kasih</a> datang kepadanya. Ia dapat membaca pikiran mereka. Jika ia mengoleskan minyak krisma kepada mereka yang menderita suatu penyakit jasmani, seringkali mereka menjadi sembuh.</p><h2 id="03">Seorang yang Rendah Hati</h2><p>Meskipun Yohanes menjadi seorang yang terkenal, ia tetap rendah hati dan tidak mau hidup enak-enakan. Tidak pernah ia makan sebelum matahari terbenam. Jika ia makan, makanannya hanyalah buah-buahan kering serta sayuran. Ia tidak pernah makan daging atau makanan yang dimasak atau pun makanan yang hangat. St. Yohanes percaya bahwa hidup matiraganya membantunya memiliki hubungan yang akrab mesra dengan Tuhan. Santo Yohanes wafat dalam damai pada tahun 394 pada usia sembilanpuluh tahun.</p><b>© <a href="https://ignasiusevan.blogspot.com" rel="dofollow" target="_blank">ignasiusevan.blogspot.com</a></b>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9086450158189653088.post-4322262922309443112021-03-25T05:00:00.000-07:002021-03-25T05:00:00.142-07:00Santo CastulusPerayaan : 26 Maret <div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvwR8xr149FfF_runVdzfqAt7YLwiZdBmU1NsqAUSzTe0qNmBMDkiEMMpLVP1Ru1siBF1-xJ1Ms2J3ICYxoeos_XjypF4m3HLv8JuymxsEYOzUSADsONj9J6vj0sgWqOqpZzRXCPV5yjIz/s300/Santo+Castulus.jpg" style="display: block; padding: 1em 0; text-align: center; "><img alt="Santo Castulus" border="0" height="600" data-original-height="300" data-original-width="199" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvwR8xr149FfF_runVdzfqAt7YLwiZdBmU1NsqAUSzTe0qNmBMDkiEMMpLVP1Ru1siBF1-xJ1Ms2J3ICYxoeos_XjypF4m3HLv8JuymxsEYOzUSADsONj9J6vj0sgWqOqpZzRXCPV5yjIz/s600/Santo+Castulus.jpg" title="Santo Castulus" /></a></div><div class="toc"><input type="checkbox" role="button" id="toctoggle" class="toctoggle"><div class="toctitle"><h3>Daftar Isi</h3><span class="toctogglespan"><label class="toctogglelabel" for="toctoggle"></label></span></div><ul> <li>1.<a href="#01">Seorang Bangsawan Romawi</a></li> <li>2.<a href="#02">Ditangkap da Dihukum Mati</a></li> <li>3.<a href="#03">Karya Santa Irene</a></li> <li>4.<a href="#04">Wafat Sabagai Martir</a></li></ul></div><h2 id="01">Seorang Bangsawan Romawi</h2><p>Santo Castulus bersama isterinya Santa Irene adalah pasangan suami-isteri kudus yang hidup di kota Roma pada masa pemerintahan Kaisar Diokletianus (kaisar Romawi tahun 284 – 305). Castulus adalah seorang bangsawan dan seorang perwira dalam bala tentara Kekaisaran Romawi. Bersama <a href="https://katolikkasih.blogspot.com" rel="dofollow" target="_blank">Katolik Kasih</a> Santo Tiburtius, Castulus dan Irene diam-diam memberi perlindungan bagi umat Kristen di Roma yang saat itu dikejar-kejar oleh pasukan kerajaan. Diantara mereka yang dilindunginya terdapat Santo Markus dan Santo Marcellianus (dari Roma), dua orang saudara kembar yang dikemudian hari juga tewas sebagai martir Kristus. Castulus juga bersahabat dengan Santo Sebastianus, seorang perwira Kristen yang cukup disegani kalangan militer Romawi saat itu.</p><h2 id="02">Ditangkap da Dihukum Mati</h2><p>Walau sedang dalam penganiayaan dan harus sembunyi-sembunyi mempraktekkan ajaran iman, Castulus dan Tiburtius mampu mempertobatkan banyak orang kedalam iman Kristen. Mereka kerap membawa para calon baptis kepada Santo Paus Caius untuk menerima Sakramen Pembaptisan. Santo Tiburtius kemudian tertangkap dan tewas dihukum mati bersama saudaranya Santo Valerianus. Santo Castulus juga akhirnya ditangkap setelah dikhianati oleh seorang kristen yang murtad bernama Torquatus. Castulus dibelenggu dan dibawa kehadapan prefek (walikota) Roma bernama Fabianus. Ia disiksa lalu dieksekusi mati dengan cara dikubur hidup-hidup dalam sebuah lubang pasir di Via Labicana di <a href="https://www.blogevan.com" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Katolik Hari ini</a> sebelah tenggara kota Roma.</p><h2 id="03">Karya Santa Irene</h2><p>Setelah kemartiran Santo Castulus pada tahun 286M, Santa Irene tetap melanjutkan karya amal suaminya. Ia memberi perlindungan kepada umat Kristen dan berupaya memberi penguburan yang layak bagi para martir Kristen yang tewas ditangan para algojo atau tewas mengenaskan setelah dicabik-cabik binatang buas dalam arena Gladiator.</p><h2 id="04">Wafat Sabagai Martir</h2><p>Santa Irene-lah yang mengobati Santo Sebastianus ketika perwira perkasa itu disangka telah mati setelah tubuhnya diikat pada sebatang pohon lalu dihujani puluhan anak panah. Santa Irene sendiri akhirnya tertangkap dan dihukum mati sebagai martir Kristus pada sekitar tahun 288M.</p><b>© <a href="https://ignasiusevan.blogspot.com" rel="dofollow" target="_blank">ignasiusevan.blogspot.com</a></b>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9086450158189653088.post-75590335094963281952021-03-24T08:00:00.000-07:002021-03-24T08:00:01.297-07:00Santa Lusia FilippiniPerayaan : 25 Maret <div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcWbXXOeONzKfTKJsQe0c0BRQQIfUjXV1AIsnnjUgLZjxsAZsDBuuMzENMTu2d_SqLlmi_CTXlyJkqPu2nLcSwNxzBpDOEwhUhfN_wWTPo54hAvU_OqGIe3pLAmggJCTX3cKGrck-qjpTN/s600/Santa+Lusia+Filippini.jpg" style="display: block; padding: 1em 0; text-align: center; "><img alt="Santa Lusia Filippini" border="0" height="600" data-original-height="600" data-original-width="450" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcWbXXOeONzKfTKJsQe0c0BRQQIfUjXV1AIsnnjUgLZjxsAZsDBuuMzENMTu2d_SqLlmi_CTXlyJkqPu2nLcSwNxzBpDOEwhUhfN_wWTPo54hAvU_OqGIe3pLAmggJCTX3cKGrck-qjpTN/s600/Santa+Lusia+Filippini.jpg" title="Santa Lusia Filippini" /></a></div><div class="toc"><input type="checkbox" role="button" id="toctoggle" class="toctoggle"><div class="toctitle"><h3>Daftar Isi</h3><span class="toctogglespan"><label class="toctogglelabel" for="toctoggle"></label></span></div><ul> <li>1.<a href="#01">Menjadi Yatim Piatu</a></li> <li>2.<a href="#02">Menjadi Biarawati Benediktin</a></li> <li>3.<a href="#03">Karya Santa Lusia Filippini</a></li> <li>4.<a href="#04">Wafat dan Kanonisasi</a></li></ul></div><h2 id="01">Menjadi Yatim Piatu</h2><p>Santa Lusia Filippini lahir pada tanggal 13 Januari 1672 di corneto-Tuscany – sebuah kota tua di Italia. Dia belum genap berusai satu tahun ketika ibunya <a href="https://www.blogevan.com" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Katolik Hari ini</a> meninggal dunia. Enam tahun kemudian Ayahnya juga meninggal hingga Lusia menjadi yatim–piatu.</p><h2 id="02">Menjadi Biarawati Benediktin</h2><p>Lusia lalu tinggal bersama paman dan bibinya yang adalah pemeluk katolik yang taat, yang mempercayakan pendidikan lusia kepada para biarawati Benediktin. Sejak dini, lusia sudah memiliki kehidupan rohani yang mengagumkan. Ia memiliki kecerdasan dan kedewasaan yang melebihi anak-anak sebayanya. Meskipun dibesarkan dalam keluarga aristokrat, namun ia memiliki kerendahan hati bagaikan seorang malaikat.</p><h2 id="03">Karya Santa Lusia Filippini</h2><p>Pada tahun 1692 Lusia diminta oleh Kardinal Marc Antonio Barbarigo untuk membantu karya santa Rosa Venerini dalam dunia pendidikan. Santa Rosa tengah berkarya mendirikan sekolah-sekolah <a href="https://katolikkasih.blogspot.com" rel="dofollow" target="_blank">Katolik Kasih</a> murah bagi masyarakat miskin, dan juga sekolah bagi para calon imam dan katekis. Santa Rosa Venerini dan Lucia kemudian bersama-sama bekerja keras mengorganisir sekolah-sekolah yang mereka dirikan di berbagai tempat, bahkan mereka juga membuka sebuah sekolah di Roma pada tahun 1713. Karya dan kerja keras mereka membuat Paus Klemens XI memberikan selamat kepada mereka berdua karena telah mendirikan sekolah yang begitu mengagumkan.</p><h2 id="04">Wafat dan Kanonisasi</h2><p>Santa Lusia Filipini meninggal karena sakit kanker payudara pada tahun 1732 dan dimakamkan di Cathedral of Montefiascone. Ia di beatifikasi pada tanggal 13 Juni 1926 oleh paus Pius XI dan di kanonisasi oleh paus Pius XI pada tanggal 22 Juni 1930.</p><b>© <a href="https://ignasiusevan.blogspot.com" rel="dofollow" target="_blank">ignasiusevan.blogspot.com</a></b>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9086450158189653088.post-87349941825172612082021-03-23T07:00:00.000-07:002021-03-23T07:00:00.241-07:00Santo Ireneus dari SirmiumPerayaan : 6 April dan 24 Maret (pada beberapa Kalender) <div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHiLdvqT9wxykq2HXX111J9nYOrL9wUMkaTeAcTjMjphTVjakC-7Iwtgcpib_DV6nLHAgLlbW2QSuvwFFJkwwS_6iI0QCPX4T3ScwWNEtb1S3hhRLovO2UD5M5ABG26ftlhQMmQsqeU6-A/s450/Santo+Ireneus+Sirmium.jpg" style="display: block; padding: 1em 0; text-align: center; "><img alt="Santo Ireneus dari Sirmium" border="0" height="600" data-original-height="450" data-original-width="309" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHiLdvqT9wxykq2HXX111J9nYOrL9wUMkaTeAcTjMjphTVjakC-7Iwtgcpib_DV6nLHAgLlbW2QSuvwFFJkwwS_6iI0QCPX4T3ScwWNEtb1S3hhRLovO2UD5M5ABG26ftlhQMmQsqeU6-A/s600/Santo+Ireneus+Sirmium.jpg" title="Santo Ireneus dari Sirmium" /></a></div><div class="toc"><input type="checkbox" role="button" id="toctoggle" class="toctoggle"><div class="toctitle"><h3>Daftar Isi</h3><span class="toctogglespan"><label class="toctogglelabel" for="toctoggle"></label></span></div><ul> <li>1.<a href="#01">Menjadi Uskup kota Sirmium</a></li> <li>2.<a href="#02">Ditangkap</a></li> <li>3.<a href="#03">Dihukum Mati</a></li></ul></div><h2 id="01">Menjadi Uskup kota Sirmium</h2><p>Santo Ireneus Sirmium masih sangat muda ketika terpilih menjadi Uskup kota Sirmium, sebuah kota di Propinsi Romawi Pannonia di Eropa Tenggara (Wilayah ini sekarang bernama Sremska Mitrovica di Provinsi Vojvodina, Serbia). Ia dikenal sebagai seorang <a href="https://katolikkasih.blogspot.com" rel="dofollow" target="_blank">Katolik Kasih</a> Uskup kokoh imannya dan memiliki semangat kerasulan yang tinggi. Demi Kristus dan kerajaan Allah, ia rela meninggalkan sanak saudara dan orang tuanya.</p><h2 id="02">Ditangkap</h2><p>Ketika Kaisar Diokletianus (Gaius Aurelius Valerius Diocletianus Augustus Kaisar Romawi 284-305 M) mulai menganiaya orang Kristen, Irenius ditangkap dan dihadapkan kepada Gubernur Pannonia. Ia dipaksa murtad dengan cara membawakan kurban persembahan kepada dewa-dewa Romawi. Bila ia tidak mau murtad, ia akan dianiaya dan dihukum mati. Uskup Ireneus yang saleh dengan tegas menolak perintah sang Gubernur. Katanya kepada Gubernur : “Sengsara ini akan kutanggung dengan gembira supaya aku dapat mengambil bagian dalam sengsara Tuhan ku”.</p><p>Jawaban ini membuat ia disiksa dengan kejam. Ibu dan para saudaranya, kerabat dan sahabat-sahabatnya <a href="https://www.blogevan.com" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Katolik Hari ini</a> berupaya membujuk uskup muda ini untuk murtad demi menyelamatkan nyawanya. Namun Ireneus dengan tegas menolak untuk murtad dan tetap setia kepada Kristus. Sang Gubernur kemudian menjatuhkan hukuman mati kepadanya.</p><h2 id="03">Dihukum Mati</h2><p>Saat digiring ke tempat pelaksanaan hukuman mati, Ireneus sama sekali tidak merasa takut. Ia bahkan membuka sendiri pakaiannya, lalu mengangkat tangannya ke atas sambil memohon agar Yesus datang menjemput jiwanya.</p><p>Santo Ireneus Sirmium menerima mahkota kemartirannya dengan dipenggal pada tahun 304 M.</p><b>© <a href="https://ignasiusevan.blogspot.com" rel="dofollow" target="_blank">ignasiusevan.blogspot.com</a></b>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9086450158189653088.post-40086931102661318872021-03-22T07:00:00.000-07:002021-03-22T07:00:01.804-07:00Santa RafqaPerayaan : 23 Maret <div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEir_tuHOjFH8cOp_WD-DbccS-PqrEjTk2pqgks1MSVTvWr8sWUokzmZxx3JKTjAa1K_ygWSTJjlzSpuSDFtHG4wEJDFmzJmp_3wRlHdFcUBs1_pXH7KkL-sR2-_-FPLRl9l8FaEx5z70tN3/s0/Santa+Rafqa.jpg" style="display: block; padding: 1em 0; text-align: center; "><img alt="Santa Rafqa" border="0" data-original-height="1137" data-original-width="850" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEir_tuHOjFH8cOp_WD-DbccS-PqrEjTk2pqgks1MSVTvWr8sWUokzmZxx3JKTjAa1K_ygWSTJjlzSpuSDFtHG4wEJDFmzJmp_3wRlHdFcUBs1_pXH7KkL-sR2-_-FPLRl9l8FaEx5z70tN3/s0/Santa+Rafqa.jpg" title="Santa Rafqa" /></a></div><div class="toc"><input type="checkbox" role="button" id="toctoggle" class="toctoggle"><div class="toctitle"><h3>Daftar Isi</h3><span class="toctogglespan"><label class="toctogglelabel" for="toctoggle"></label></span></div><ul> <li>1.<a href="#01">Masa Kecil</a></li> <li>2.<a href="#02">Menjadi Biarawati Mariamite.</a></li> <li>3.<a href="#03">Menjadi Pertapa Baladite</a></li> <li>4.<a href="#04">Menderita Bersama Yesus</a></li> <li>5.<a href="#05">Kecintaan kepada Ekaristi dan Maria</a></li> <li>6.<a href="#06">Tutup Usia</a></li></ul></div><h2 id="01">Masa Kecil</h2><p>Santa Rafqa adalah seorang biarawati, seorang pertapa dan seorang mistikus dari Gereja Katolik Maronit di Libanon yang di kanonisasi oleh Paus Yohanes Paulus II.</p><p>Boutrossie Ar-Rayes (Boutrossie adalah bentuk feminin dari Boutros/Petrus) lahir pada tanggal 29 Juni 1832, di sebuah desa di wilayah Metn Utara Libanon. Ia adalah puteri tunggal dari pasangan Mourad Saber al-Chobouq al-Rais dan Rafqa Gemayel. Masa kecil Boutrossie berlangsung bahagia, ia dibesarkan dalam keluarga Katolik ritus Maronit yang saleh. Ia dibabtis saat berumur delapan hari, dan ketika ia sudah lancar berbicara; orang tuanya <a href="https://www.blogevan.com" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Katolik Hari ini</a> mulai mengajarkan doa-doa dasar seperti membuat tanda Salib, doa Bapa Kami, dan Salam Maria.</p><p>Ibunda Boutrossie kecil meninggal ketika ia baru berusia 7 tahun. Setelah ibunya meninggal, awalnya Boutrossie tetap tinggal bersama ayahnya, namun kesulitan ekonomi yang melanda seluruh Libanon waktu itu memaksa sang ayah untuk pergi merantau ke Damaskus. Selama sang ayah berada di Damaskus, Rafqa dititipkan sebagai pembantu rumah tangga pada keluarga Assaad Badawi, yang merupakan keluarga kaya dan terpandang di wilayah itu. Meskipun hanya seorang pembantu, namun keluarga Assaad Badawi sangat menyayangi Boutrossie. Istri Assad yang bernama Heleneh memperlakukan Boutrossie sebagai puterinya sendiri dan menyebut Boutroussie sebagai teladan kejujuran, kesalehan, dan kemurnian.</p><h2 id="02">Menjadi Biarawati Mariamite.</h2><p>Pada tahun 1859 ketika sedang berdoa dengan khusuk di depan ikon Bunda Maria Pembebasan; Boutroussie mendengar sebuah suara berkata kepadanya : “kamu akan menjadi biarawati”. Kejadian ini meneguhkan hati Boutroussie untuk menjalani kehidupan religius yang sejak kecil telah ia rindukan. Ia lalu memutuskan untuk menjadi seorang biarawati dan masuk Konggregasi Suster Mariamite dan mengambil nama Suster Anissa. Konggregasi Suster Mariamite adalah sebuah konggregasi Suster yang didirikan oleh para misionaris Yesuit bersama pater Youseff Gemayel yang masih merupakan kerabat dari almarhumah ibu Boutroussie.</p><p>Keluarganya tidak begitu setuju dengan keputusannya ini. Ayah dan ibu tirinya datang ke biara meminta agar ia pulang, namun ia menolak dan memilih untuk tetap menjadi seorang biarawati.</p><p>Di biara, Suster Anissa <a href="https://katolikkasih.blogspot.com" rel="dofollow" target="_blank">Katolik Kasih</a> mulanya bertugas di dapur untuk mempersiapkan makanan bagi para seminaris dan menggunakan waktu luangnya untuk memperdalam bahasa Arab, kaligrafi, dan matematika. Pada tahun 1860 Suster Anissa mulai ditugaskan untuk mengajar, tugas pertamanya adalah di Deir al Kamar, dan di tempat ini pula ia menyaksikan suatu kerusuhan berdarah yang dipicu oleh serangan orang-orang Druze terhadap warga Maronit. Kerusuhan itu menewaskan sekitar 7000 orang, menghancurkan 360 desa, 560 gereja, 28 sekolah dan 42 biara. Dalam kerusuhan itu Suster Anissa sempat menyelamatkan seorang anak dengan cara yang unik, yaitu menyembunyikannya di balik jubah biarawatinya sehingga anak itu lolos dari kejaran para pembunuh.</p><p>Suster Anissa kemudian dipindahkan ke Byblos dan akhirnya ke sebuah desa bernama Maad. Kedatangan para suster Mariamite ke Maad difasilitasi oleh seorang kaya bernama Antoun Issa. Antoun Issa menghendaki agar di desanya didirikan sebuah sekolah bagi anak-anak perempuan, ia meminta agar Patriarkh Masaad bersedia memberi izin kepada para suster Mariamite untuk berkarya di desanya. Lebih jauh lagi ia menyumbangkan segala yang diperlukan untuk mendirikan sekolah, dan menyerahkan separuh rumahnya untuk dijadikan rumah para suster.</p><p>Para suster cepat diterima di Maad dan sekolah yang mereka dirikan berkembang pesat, tetapi kesulitan ekonomi lagi-lagi mendatangkan masalah bagi para suster. Kesulitan ekonomi membuat para Yesuit memutuskan untuk menggabungkan Konggregasi Mariamite dan Konggregasi Hati Kudus dari Zahle. Bagi para suster diberikan pilihan untuk : Bergabung dengan Konggregasi yang sudah digabungkan itu; atau melamar ke biara lain; atau meninggalkan kaul religius dan menjadi orang awam. Situasi kembali menjadi sulit bagi Suster Anissa.</p><h2 id="03">Menjadi Pertapa Baladite</h2><p>Dalam kebingungan, suster Anissa dengan kepasrahan total menyerahkan semua permasalahannya dalam doa-doanya kepada Yesus dan Bunda Maria. Dan suatu pada suatu malam ia bermimpi bertemu dengan St.Antonius Agung bersama dengan St.Georgius dan St.Simon pertapa. St.Simon yang berbicara memintanya untuk bergabung dengan para pertapa Maronite yang dikenal dengan sebutan Baladiya/Baladite (Sekarang biara ini lebih dikenal dengan sebutan : Lebanese Maronite Order ) . Kesokan harinya, dengan hati yang lapang suster Anissa masuk biara Baladite di Pertapaan St. Simon al-Qarn di Aito dan mengambil nama biara : Rafqa, sesuai dengan nama ibunya, orang pertama yang memperkenalkan Kristus dan menanamkan rasa cinta kepada Allah dalam dirinya, dan mengingatkan kita kepada Ribka atau Rebecca dari Perjanjian Lama (nama Rafqa adalah ejaan Arab untuk nama Ribka). Suster Rafqa lalu tinggal dibiara ini sampai akhir hayatnya.</p><h2 id="04">Menderita Bersama Yesus</h2><p>Salah satu hal yang paling menonjol dalam kehidupan rohani Rafqa adalah kerelaannya untuk menderita bersama Yesus. Kesadaran ini muncul setelah ia melihat penderitaan para saudari sebiaranya yang sedang sakit, penderitaan masyarakat di Deir al Kamar dan kemudian dengan penyakitnya sendiri. Melalui semua penderitaan ini Rafqa semakin mencintai Salib dan ingin memanggulnya bersama sang Penebus. Kerinduan ini membawa Rafqa untuk meminta penderitaan dari Tuhan, ia rindu untuk membawa tanda-tanda kesengsaraan Kristus dalam dirinya. Karena kerinduan ini akhirnya pada minggu pertama bulan Oktober 1885, Rafqa berdoa secara khusus meminta agar Yesus memberinya penyakit dan penderitaan sehingga ia dapat menemani Yesus menanggung penderitaan dan sengsara-Nya.</p><p>Doa Rafqa ini dijawab dengan cepat dan segera oleh Tuhan, tak lama setelahnya Rafqa mendapatkan rasa sakit yang luar biasa pada matanya, kedua matanya membengkak dan tampak seperti terbakar. Para rekan susternya berusaha mengobati penyakit ini dengan mengirimkan Rafqa ke sejumlah dokter, namun upaya ini tampak sia-sia. Setelah pengobatan ke dokter-dokter lokal tidak membuahkan hasil. Suatu ketika seorang imam meminta agar Rafqa dibawa kepada seorang dokter Amerika yang sedang berada di Libanon, dokter Amerika ini kemudian mengoperasi Rafqa. Operasi ini berakhir dengan kegagalan dan Rafqa kehilangan mata kanannya, sehingga para suster terpaksa membawa Rafqa ke dokter lain lagi untuk menghentikan pendarahan yang masih berlangsung akibat operasi. Dua tahun setelah operasi Rafqa mata kirinya juga menjadi buta, dan Rafqa mengalami kebutaan total. Selain buta dan tetap mengalami rasa sakit pada matanya, Rafqa juga menderita kelumpuhan dan kerap kali mengalami pendarahan dari hidungnya. Ia menjadi kurus kering dan kondisinya sangat lemah. Secara khusus ia sangat tersiksa dengan rasa sakit pada kedua bahunya, rasa sakit yang membuatnya berkali-kali berdoa “bagi kemuliaan Allah, dalam partisipasi dengan luka Yesus pada bahu-Nya”.</p><p>Meskipun sakit parah, Rafqa selalu berusaha untuk menjalankan semua kewajiban hidup membiaranya. Sejauh mungkin ia berusaha agar dapat mengikuti ibadat bersama di kapel, dan ketika ia tidak mampu maka ia mengisinya dengan berdoa sendirian di tempat tidurnya. Sekalipun ia buta dan lumpuh namun ia tetap bekerja dengan menjahit dan menyulam. Rafqa yakin bahwa Allah sengaja tidak memberikan rasa sakit pada kedua tangannya agar ia tetap dapat bekerja dengan tangan itu.</p><p>Rafqa mengalami penderitaan ini selama sekitar 20 tahun, dan kesaksian dari mereka yang pernah mengenalnya mengatakan kepada kita bahwa mereka tidak pernah melihat ia mengeluh. Dari diri Rafqa sendiri terlihat jelas bahwa ia menyadari benar bahwa penderitaannya adalah “bagi kemuliaan Allah, dengan ambil bagian dalam luka Yesus dan mahkota duri-Nya”.</p><h2 id="05">Kecintaan kepada Ekaristi dan Maria</h2><p>Selama hidupnya Rafqa menunjukkan betapa ia mencintai Tuhan dalam Ekaristi dan berusaha agar orang lain juga memiliki cinta kepada Yesus dalam Ekaristi. Sewaktu ia masih menjadi guru ia kerap kali mengatakan kepada para muridnya “Kalian hendaknya mengerti bahwa Yesus turun ke Altar saat imam mengucapkan Kata-kata Suci (konsekrasi), pada saat itu, tundukkanlah kepala kalian dan renungkanlah Tuhan yang tersembunyi dalam Roti dan Anggur”. Ia juga mendorong agar para muridnya kerap menerima Sakramen Tobat dan sering menyambut Komuni. Rafqa juga adalah orang yang diduga mendorong kebiasaan Penahtaan Sakramen Mahakudus di gereja St. Yohanes Markus di Byblos dan menyebarkan devosi ini di kota itu.</p><p>Rafqa menyadari benar bahwa Ekaristi adalah suatu Kurban sebagaimana orang-orang Maronite menyebut Misa dengan nama Qurbono, sebuah kata dalam bahasa Aramaik yang berarti Kurban. Maka Ekaristi adalah suatu Kurban yang dipersembahkan kepada Allah dan pada saat yang sama adalah santapan yang menguduskan jiwa kita sebagaimana dalam bahasa Arab mereka menyebutnya Quddas (Kudus). Pemahaman ini mendorong Rafqa untuk bertekun dalam menjaga kekudusan dan mempersembahkan hidupnya sebagai kurban bagi Allah.</p><p>Rafqa menunjukkan cintanya kepada Ekaristi dengan cara yang luar biasa. Pada suatu Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus antara tahun 1905-1914, ia begitu ingin mengikuti Misa di kapel sekalipun tubuhnya lumpuh dan sangat lemah. Para suster berusaha memindahkan dia ke kapel namun gagal karena Rafqa yang selain lumpuh juga sudah sangat kurus kering itu terlalu lemah untuk beranjak dari tempat tidurnya, sehingga suster pemimpin biara hanya menjanjikan bahwa sesudah Misa, imam akan mengantarkan Komuni untuknya. Namun, kemudian dengan bantuan rahmat Allah, Rafqa meminta agar Yesus membawanya ke kapel. Ia memperoleh sedikit tenaga untuk menjatuhkan dirinya ke lantai dan kemudian merangkak ke kapel. Dengan perjuangan yang luar biasa Rafqa tiba di kapel dan menyambut Komuni. Tindakan ini menunjukkan betapa besarnya cinta Rafqa kepada Yesus dalam Ekaristi dan menegaskan bahwa Ekaristi adalah sumber kekuatan dan penghiburan di tengah segala penyakit dan kelemahan tubuhnya.</p><p>Rafqa juga memiliki cinta yang besar kepada Perawan Maria, devosi kepada Perawan Maria adalah warisan yang sangat berharga yang ia terima dari ibunya. Sedari kecil Rafqa memiliki ikatan yang istimewa dengan Bunda Maria, khususnya dengan ikon Bunda Maria Pembebasan yang populer di Libanon ketika itu. Tradisi rohani orang-orang Libanon secara umum memiliki hubungan erat dengan Santa Perawan, di negara itu Bunda Maria populer dengan nama “Bunda kita dari Libanon” dan devosi kepada Maria tumbuh sangat subur dalam lingkungan ritus Maronite dan semua orang Kristen Libanon entah mereka itu Katolik (Maronite, Syriac, Chaldean, Yunani, Latin dst), Ortodoks Yunani, ataupun Ortodoks Syria (Monofisit).</p><h2 id="06">Tutup Usia</h2><p>Setelah melewati tahun-tahun penderitaannya dengan penuh syukur karena diberi kesempatan untuk menemani Yesus dalam sengsara-Nya; akhirnya setelah melewati penderitaan panjang Santa Rafqa meninggal pada tanggal 23 Maret 1914, bertepatan pada hari Senin Abu (permulaan masa Prapaskah menurut kalender liturgi Maronite). Biarawati suci ini meninggal sekitar 4 menit setelah menerima absolusi dan berkat terakhir.</p><p>Santa Rafqa di beatifikasi pada tanggal 17 November 1985 oleh Paus Yohanes Paulus II, dan dikanonisasi pada tanggal 10 Juni 2001 oleh Paus yang sama.</p><b>© <a href="https://ignasiusevan.blogspot.com" rel="dofollow" target="_blank">ignasiusevan.blogspot.com</a></b>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9086450158189653088.post-83760401615270084872021-03-21T06:00:00.000-07:002021-03-21T06:00:06.226-07:00Santo DeogratiasPerayaan : 22 Maret <div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgssat4-VZTQLn-9hL8NB-SKrLEsNULc1XzM27WHxWVoll8qOB7nZrPlzW4dkTAzUZTIH904wQc1anO_zMqx1yKmtRjfw9o-p4N5WdInVunk2xBx4VO42we_WxUFvd7eb4fyAZK-U59XlAT/s325/Santo+Deogratias.jpg" style="display: block; padding: 1em 0; text-align: center; "><img alt="Santo Deogratias" border="0" height="600" data-original-height="325" data-original-width="207" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgssat4-VZTQLn-9hL8NB-SKrLEsNULc1XzM27WHxWVoll8qOB7nZrPlzW4dkTAzUZTIH904wQc1anO_zMqx1yKmtRjfw9o-p4N5WdInVunk2xBx4VO42we_WxUFvd7eb4fyAZK-U59XlAT/s600/Santo+Deogratias.jpg" title="Santo Deogratias" /></a></div><div class="toc"><input type="checkbox" role="button" id="toctoggle" class="toctoggle"><div class="toctitle"><h3>Daftar Isi</h3><span class="toctogglespan"><label class="toctogglelabel" for="toctoggle"></label></span></div><ul> <li>1.<a href="#01">Penaklukan oleh Bangsa Vandal</a></li> <li>2.<a href="#02">Arti Nama Deogratias</a></li> <li>3.<a href="#03">Penjarahan Kota Roma</a></li> <li>4.<a href="#04">Menyelamatkan Para Budak</a></li> <li>5.<a href="#05">Wafat</a></li></ul></div><h2 id="01">Penaklukan oleh Bangsa Vandal</h2><p>Pada tahun 439 Kota Kartago di Afrika (Sekarang Tunisia) ditaklukkan oleh bangsa Vandal. Para penakluk yang adalah penganut bidaah Arian ini menangkap uskup dan para imam serta menempatkan mereka dalam sebuah rakit tua yang besar, lalu menghanyutkannya ke lautan. Sungguh ajaib, mereka berhasil tiba di pelabuhan Naples dan diselamatkan.</p><h2 id="02">Arti Nama Deogratias</h2><p>Tetapi, kota yang mereka tinggalkan tidak lagi memiliki seorang uskup selama empatbelas tahun lamanya. Kaisar Valentinian di Roma meminta kepada Genseric, pemimpin kaum Vandal, untuk mengijinkan seorang uskup lain ditahbiskan bagi Kartago. Genseric setuju dan seorang imam muda dari kota itu dipilih. Imam tersebut disegani oleh para penakluk serta dicintai oleh umat Kristiani. <a href="https://katolikkasih.blogspot.com" rel="dofollow" target="_blank">Katolik Kasih</a> Namanya dalam bahasa Latin adalah “Deogratias,” yang berarti “syukur kepada Allah.” Uskup Deogratias berkarya demi iman serta kesejahteraan seluruh penduduk Kartago.</p><h2 id="03">Penjarahan Kota Roma</h2><p>Dikemudian hari, Genseric menyerbu dan menjarah kota Roma. Ia kembali ke Afrika dengan membawa ratusan budak belian, baik laki-laki, perempuan maupun anak-anak. Keluarga-keluarga tersebut ditawan dan dibagi-bagikan di antara kaum Vandal dan Muslim Moor. Genseric sama sekali tidak mempedulikan ikatan keluarga. Anggota-anggota keluarga diperjualbelikan secara perorangan serta dipisahkan dari orang-orang yang mereka kasihi.</p><h2 id="04">Menyelamatkan Para Budak</h2><p>Uskup Deogratias mendengar tentang tragedi tersebut. Ketika kapal-kapal yang mengangkut para budak tiba di Kartago, ia membeli budak-budak tersebut sebanyak yang ia mampu. Ia memperoleh uangnya dengan menjual peralatan, jubah-jubah <a href="https://www.blogevan.com" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Katolik Hari ini</a> serta hiasan-hiasan Gereja. Ia dapat membebaskan banyak keluarga. Ia mendapatkan tempat-tempat penampungan bagi mereka. Ketika rumah-rumah itu telah penuh terisi, ia mempergunakan dua gereja besar untuk menampung orang-orang yang diselamatkannya itu. Uskup membeli selimut serta segala kebutuhan lainnya agar mereka dapat merasa nyaman di lingkungan mereka yang baru.</p><h2 id="05">Wafat</h2><p>Di Kartago, uskup Deogratias tercatat membawa kembali banyak pengikut Arian ke pangkuan Gereja. Orang kudus ini wafat hanya tiga tahun setelah ia menjabat sebagai uskup Kartago. Tenaganya sepenuhnya terkuras habis demi pengabdian serta pelayanan belas kasihnya. Orang-orang yang ia selamatkan tidak akan pernah melupakannya.</p><b>© <a href="https://ignasiusevan.blogspot.com" rel="dofollow" target="_blank">ignasiusevan.blogspot.com</a></b>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9086450158189653088.post-64785467126414578432021-03-20T07:00:00.000-07:002021-03-20T07:00:04.012-07:00Santo SerapionPerayaan : 21 Maret <div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAgHd71HI1PweltwEDbWLCuI6HQYhSfT8TCNNnIvd4AbVgV0lP5G88g8_-B8xL8osUCZjvP9o2vB8ZaK5_zJ9gZP-2ct7hkxC09iILy14xzCPfBZOWD5Wrv6aYJkU5FOOsD4965xCJqCT1/s0/Santo+Serapion.jpg" style="display: block; padding: 1em 0; text-align: center; "><img alt="Santo Serapion" border="0" data-original-height="450" data-original-width="702" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAgHd71HI1PweltwEDbWLCuI6HQYhSfT8TCNNnIvd4AbVgV0lP5G88g8_-B8xL8osUCZjvP9o2vB8ZaK5_zJ9gZP-2ct7hkxC09iILy14xzCPfBZOWD5Wrv6aYJkU5FOOsD4965xCJqCT1/s0/Santo+Serapion.jpg" title="Santo Serapion" /></a></div><div class="toc"><input type="checkbox" role="button" id="toctoggle" class="toctoggle"><div class="toctitle"><h3>Daftar Isi</h3><span class="toctogglespan"><label class="toctogglelabel" for="toctoggle"></label></span></div><ul> <li>1.<a href="#01">Kehidupan Awal</a></li> <li>2.<a href="#02">Menjadi Seorang Pertapa</a></li> <li>3.<a href="#03">Ditahbiskan sebagai Uskup Thmuis</a></li> <li>4.<a href="#04">Ajaran Sesat Arian</a></li> <li>5.<a href="#05">Wafat</a></li></ul></div><h2 id="01">Kehidupan Awal</h2><p>Serapion hidup di Mesir pada abad keempat. Jaman itu adalah masa-masa cemerlang bagi Gereja dan bagi Santo Serapion. Sebagai pemuda, ia mengenyam pendidikan yang baik dalam teologi Kristen dan pelajaran sekuler. Beberapa waktu lamanya ia memimpin sebuah sekolah Kristen terkenal di Alexandria yang mengajarkan iman.</p><h2 id="02">Menjadi Seorang Pertapa</h2><p>Kemudian Serapion pergi ke padang gurun dan menjadi seorang <a href="https://www.blogevan.com" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Katolik Hari ini</a> pertapa. Ia bertemu dengan seorang pertapa terkenal, Santo Antonius dari Mesir. Serapion berjuang keras untuk belajar darinya dan meneladaninya. Ketika meninggal, Santo Antonius mewariskan bagi Serapion salah satu jubahnya, yang disimpan baik oleh Serapion sepanjang hidupnya.</p><h2 id="03">Ditahbiskan sebagai Uskup Thmuis</h2><p>Serapion ditahbiskan sebagai Uskup Thmuis, sebuah kota di Mesir. Ia ikut ambil bagian dalam suatu pertemuan penting para uskup di Sardica pada tahun 347. Serapion membuktikan diri sebagai seorang uskup yang gagah berani. Ia mencintai kebenaran-kebenaran iman dan berusaha melindunginya dari orang-orang yang hendak <a href="https://katolikkasih.blogspot.com" rel="dofollow" target="_blank">Katolik Kasih</a> mengubah keyakinan Kristen. Santo Serapion bekerjasama dengan St Atanasius, seorang uskup gagah lainnya. Kedua orang kudus ini terkenal karena keberanian mereka.</p><h2 id="04">Ajaran Sesat Arian</h2><p>Mereka berperang melawan ajaran-ajaran sesat (Arian) atau bidaah-bidaah dengan homili-homili dan tulisan-tulisan mereka. Sebagian besar tulisan St.Serapion kini telah hilang. Karya tulisnya berupa surat-surat penuh pengajaran iman dan penjelasan Mazmur. Karyanya yang terpenting, “Euchologion”, yang telah hilang selama beratus-ratus tahun, ditemukan kembali dan kemudian dipublikasikan di akhir abad kesembilan belas.</p><h2 id="05">Wafat</h2><p>Seorang santo terkenal lainnya pada masa itu, Santo Hieronimus, mengatakan bahwa Kaisar Konstantius mengirim Serapion ke pembuangan. Tampaknya Serapion wafat sekitar tahun 370 di tempat pengasingan</p><b>© <a href="https://ignasiusevan.blogspot.com" rel="dofollow" target="_blank">ignasiusevan.blogspot.com</a></b>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9086450158189653088.post-27686004558356413012021-03-19T05:38:00.000-07:002021-03-19T05:38:00.142-07:00Santo HeribertusPerayaan : 20 Maret <div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguV_04cdwTKfWQs2FBUvQblw3FmD63CZw2_8ESNQMJAjB7qhf326tEzdQ2asP_3xxiBO_FYqMsFGoDHCBJhOXn7emF0vEzb7x3jUvoPcK5Fuev2k0DDWWEezqnBXIMuOwCwrc_3lvFyRto/s243/Santo+Heribertus.jpg" style="display: block; padding: 1em 0; text-align: center; "><img alt="Santo Heribertus" border="0" width="600" data-original-height="208" data-original-width="243" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguV_04cdwTKfWQs2FBUvQblw3FmD63CZw2_8ESNQMJAjB7qhf326tEzdQ2asP_3xxiBO_FYqMsFGoDHCBJhOXn7emF0vEzb7x3jUvoPcK5Fuev2k0DDWWEezqnBXIMuOwCwrc_3lvFyRto/s600/Santo+Heribertus.jpg" title="Santo Heribertus" /></a></div><div class="toc"><input type="checkbox" role="button" id="toctoggle" class="toctoggle"><div class="toctitle"><h3>Daftar Isi</h3><span class="toctogglespan"><label class="toctogglelabel" for="toctoggle"></label></span></div><ul> <li>1.<a href="#01">Murid Santo Cuthbert</a></li> <li>2.<a href="#02">Berjumpa Santo Cuthbert</a></li> <li>3.<a href="#03">Tutup Usia</a></li> <li>4.<a href="#04">Pulau Santo Heribertus</a></li></ul></div><h2 id="01">Murid Santo Cuthbert</h2><p>Santo Heribertus adalah sahabat dan murid spiritual dari Santo Cuthbert dari Lindisfarne. Asal dan tanggal lahirnya tidak diketahui. Kecintaannya pada Tuhan dan kerinduannya untuk menjalani hidup yang suci membuat Heribertus memilih untuk hidup sebagai seorang pertapa (hermit). Selama bertahun-tahun ia menyepi di sebuah pulau kecil di tengah Danau Derwentwater disebelah Barat Laut Inggris.<p><p>Setiap hari Santo Heribertus hidup dengan bermatiraga. Ia makan sekali sehari. Makanannya berupa ikan yang diperolehnya dari danau dan sayur-sayuran yang ditanam di sekitar pertapaannya. Heribertus jarang sekali meninggalkan pertapaannya. Ia sangat berbahagia hidup dalam keheningan dipulau kecil ditengah danau yang indah tersebut bersama Yesus yang sangat ia cintai.</p><h2 id="02">Berjumpa Santo Cuthbert</h2><p>Setahun sekali Santo Heribertus mengunjungi guru spiritualnya Santo Cuthbert di Lindisfarne untuk menerima petunjuk dalam hal-hal spiritual. Pada tahun 686, Heribertus mendengar bahwa guru <a href="https://katolikkasih.blogspot.com" rel="dofollow" target="_blank">Katolik Kasih</a> spiritualnya itu sedang mengunjungi kota Carlisle untuk bertemu dengan Ratu Eormenburg. Santo Heribertus segera meninggalkan pertapaannya dan pergi menemui Santo Cuthbert di sana, bukan di Lindisfarne seperti biasa.</p><p>Setelah mereka berbicara bersama-sama, Santo Cuthbert berkata, "Saudaraku Heribertus, katakanlah padaku sekarang semua yang ingin kamu katakan dan tanyakanlah semua yang ingin kamu tanyakan; karena kita tidak akan pernah berjumpa lagi satu sama lain di dunia ini. Aku merasa bahwa saat kematianku sudah dekat." Mendengar ini Santo Heribertus menjadi sangat sedih. Ia jatuh berlutut dan menangis dikaki guru spiritual yang sekaligus sahabatnya itu dan memohon agar ia juga diberkati Tuhan dan ikut serta bersama Santo Cuthbert.</p><p>Ia ingin dapat bersama-sama dengan Santo Cuthbert memuji dan memuliakan Tuhan di surga. Melihat kepolosan dan ketulusan sahabatnya itu, Santo Cuthbert terdiam sejenak, lalu menutup matanya dan berdoa. Sementara Santo Heribertus tetap berlutut dikakinya</p><h2 id="03">Tutup Usia</h2><p>Lama sekali Santo Cuthbert berdoa. Ketika membuka matanya ia melihat Heribertus masih tetap berlutut dikakinya. Santo Cuthbert kemudian berkata pada Heribertus;<i>"Bangkitlah, saudaraku, janganlah kamu bersedih lagi, tetapi bersukacitalah karena Tuhan telah <a href="https://www.blogevan.com" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Katolik Hari ini</a> mengabulkan permohon kita."</i></p><p>Dan begitulah yang terjadi. Tak lama setelah Heribertus kembali ke pertapaannya, ia terserang penyakit yang berkepanjangan, hingga pada tanggal 20 Maret 687 kedua orang kudus ini meninggal pada saat yang hampir bersamaan. Santo Cuthbert meninggal di keuskupannya di Lindisfarne dan Santo Heribertus menutup matanya dengan tenang di pulau pertapaannya yang kini dikenal sebagai Pulau Santo Heribertus.</p><p>Pesta kedua Orang Kudus ini pun dirayakan pada hari yang sama yaitu pada setiap tanggal 20 maret.</p><h2 id="04">Pulau Santo Heribertus</h2><p>Pada 1374, Uskup Carlisle, Thomas de Appleby, menjadikan pulau Santo Heribertus sebagai tempat ziarah rohani, dan menganjurkan umat untuk berziarah ke pulau tersebut setahun sekali. Tradisi ini masih dilajutkan sampai hari ini oleh umat di keuskupan tersebut. Para peziarah bersama umat se-keuskupan dan masyarakat di desa-desa disekitar danau, dengan dipimpin oleh para imam akan merayakan Misa bersama di tempat dimana pertapaan Santo Heribertus pernah berdiri; di Pulau Saint Heribertus.</p><b>© <a href="https://ignasiusevan.blogspot.com" rel="dofollow" target="_blank">ignasiusevan.blogspot.com</a></b>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9086450158189653088.post-39703598004530624822021-03-19T01:42:00.000-07:002021-03-19T01:42:00.546-07:00Santo CuthbertPerayaan : 20 Maret <div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhA9GwWevSZjseXLFEcf033UIlI63IgBG-lURey9gL7r2PmnKRGJ6ntbqr8ur4_2seDr0PxwcfWyFd1iSORVUSRT2elA7krhyjUhrEg61afBeOUMHyaCuyKnhYqyZtKBvEs1xVOPYOQ9wzK/s355/Santo+Cuthbert.jpg" style="display: block; padding: 1em 0; text-align: center; "><img alt="Santo Cuthbert" border="0" height="600" data-original-height="355" data-original-width="250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhA9GwWevSZjseXLFEcf033UIlI63IgBG-lURey9gL7r2PmnKRGJ6ntbqr8ur4_2seDr0PxwcfWyFd1iSORVUSRT2elA7krhyjUhrEg61afBeOUMHyaCuyKnhYqyZtKBvEs1xVOPYOQ9wzK/s600/Santo+Cuthbert.jpg" title="Santo Cuthbert" /></a></div><div class="toc"><input type="checkbox" role="button" id="toctoggle" class="toctoggle"><div class="toctitle"><h3>Daftar Isi</h3><span class="toctogglespan"><label class="toctogglelabel" for="toctoggle"></label></span></div><ul> <li>1.<a href="#01">Masa Kecil</a></li> <li>2.<a href="#02">Mazmur Tanggapan</a></li> <li>3.<a href="#03">Seorang yang Baik Hati</a></li> <li>4.<a href="#04">Wafat dalam Damai</a></li></ul></div><h2 id="01">Masa Kecil</h2><p>Cuthbert hidup di Inggris pada abad ketujuh. Ia seorang bocah penggembala miskin yang sangat suka bermain bersama teman-temannya. Ia seorang yang ulung dalam bermain. Salah seorang temannya mencacinya oleh sebab ia terlalu amat suka bermain. Sesungguhnya, teman bermainnya itu mengucapkan kata-kata yang tampaknya bukan berasal dari dirinya sendiri. Katanya, “Cuthbert, bagaimana mungkin engkau menghabiskan waktumu dengan bermain-main saja, padahal engkau telah dipilih untuk menjadi seorang imam dan seorang uskup?”</p><p>Cuthbert amat terperanjat, dan juga amat terkesan. Ia bertanya-tanya apakah sungguh kelak ia akan menjadi seorang imam dan seorang uskup.</p><h2 id="02">Pengalaman Rohani</h2><p>Pada bulan Agustus tahun 651, Cuthbert yang saat itu berusia limabelas tahun memperoleh suatu pengalaman rohani. Ia melihat langit yang hitam pekat. Tiba-tiba, suatu sorotan cahaya yang amat terang melintasi langit. Dalam sorotan cahaya itu tampaklah malaikat-malaikat <a href="https://www.blogevan.com" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Katolik Hari ini</a> membawa sebuah bola api ke atas langit. Beberapa waktu kemudian, Cuthbert mengetahui bahwa pada saat yang sama dengan penampakan tersebut, Uskup St. Aiden meninggal dunia. Cuthbert tidak tahu bagaimana semua peristiwa itu mempengaruhi dirinya, tetapi ia telah membulatkan tekadnya untuk memenuhi panggilannya dan masuk biara. Cuthbert kemudian menjadi seorang imam.</p><h2 id="03">Seorang yang Baik Hati</h2><p>Santo Cuthbert berkeliling dari desa ke desa, dari rumah ke rumah, dengan menunggang kuda atau pun dengan berjalan kaki. Ia mengunjungi umat untuk membantu mereka secara rohani. Sungguh menguntungkan, Pastor Cuthbert dapat berbicara dalam dialek para petani sebab ia sendiri dulunya adalah seorang penggembala domba yang miskin. Santo Cuthbert berbuat kebajikan di mana saja dan membawa banyak orang kepada Tuhan. Ia seorang yang periang serta baik hati. Orang tertarik kepadanya dan tak seorang pun segan kepadanya. Ia seorang yang banyak berdoa, seorang imam yang kudus.</p><h2 id="04">Wafat dalam Damai</h2><p>Ketika Cuthbert telah ditahbiskan <a href="https://katolikkasih.blogspot.com" rel="dofollow" target="_blank">Katolik Kasih</a> sebagai uskup, ia tetap bekerja keras seperti sebelumnya untuk membantu umatnya. Ia mengunjungi mereka, tak peduli betapa sukar perjalanannya melewati jalan-jalan yang sulit atau pun betapa buruk cuacanya. Sementara ia terbaring menghadapi ajal, Cuthbert mendesak para imamnya untuk hidup dalam damai serta penuh belas kasihan kepada semua orang. Ia wafat dalam damai pada tahun 687.</p><b>© <a href="https://ignasiusevan.blogspot.com" rel="dofollow" target="_blank">ignasiusevan.blogspot.com</a></b>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9086450158189653088.post-601333655259855452021-03-18T09:00:00.000-07:002021-03-18T09:00:04.588-07:00Beata Siblina BiscossiPerayaan : 19 Maret <div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgH25mPn0rn1aw6yQxYmueqTM7NnYs2-NIe7bAnRuklzb-akgzcM8wD9_K41ZppTrnUM71Od5vneSubwEFlfCywCCixRF776quNHmh2o9gS5UQTusfrAkJBm6nJ390KksxO-f6S-Iqrha-A/s320/Beata+Siblina+Biscossi.jpg" style="display: block; padding: 1em 0; text-align: center; "><img alt="Beata Siblina Biscossai,,law firm,car donate,car donation,Personal Injury,Medical Malpractice,Criminal Law,DUI,Family Law,Bankruptcy,Business Law,Consumer Law,Employment Law,Estate Planning,Foreclosure Defense,Immigration Law,Intellectual Property,Nursing Home Abuse,Probate,Products Liability,Real Estate Law,Tax Law,Traffic Tickets,Workers Compensation" border="0" height="600" data-original-height="320" data-original-width="272" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgH25mPn0rn1aw6yQxYmueqTM7NnYs2-NIe7bAnRuklzb-akgzcM8wD9_K41ZppTrnUM71Od5vneSubwEFlfCywCCixRF776quNHmh2o9gS5UQTusfrAkJBm6nJ390KksxO-f6S-Iqrha-A/s600/Beata+Siblina+Biscossi.jpg" title="Beata Siblina Biscossai" /></a></div><div class="toc"><input type="checkbox" role="button" id="toctoggle" class="toctoggle"><div class="toctitle"><h3>Daftar Isi</h3><span class="toctogglespan"><label class="toctogglelabel" for="toctoggle"></label></span></div><ul> <li>1.<a href="#01">Masa Kecil</a></li> <li>2.<a href="#02">Suster Muda</a></li> <li>3.<a href="#03">Menjadi seorang SEKLUSE</a></li> <li>4.<a href="#04">Merasakan Kehadiran Tuhan</a></li> <li>5.<a href="#05">Dibeatifikasi</a></li></ul></div><h2 id="01">Masa Kecil</h2><b><i>Yatim-piatu, buta huruf, buta mata, namun Suci dan penuh Kuasa Mujizat.</i></b><p>Beata Siblina Biscossi menjadi yatim piatu saat masih kanak-kanak. Ia tidak bersekolah dan telah bekerja sebagai pembantu rumah tangga sejak berusia 10 tahun. Pada usia 12 tahun ia menjadi buta dan tidak bisa bekerja lagi. Ia lalu diadopsi oleh sebuah komunitas kecil biarawati Dominikan di Pavia, Italia.</p><h2 id="02">Suster Muda</h2><p>Dalam biara Sibyllina mulai mengembangkan devosi kepada <a href="https://katolikkasih.blogspot.com" rel="dofollow" target="_blank">Katolik Kasih</a> Santo Dominikus dan mengharapkan penyembuhan melalui perantaraannya. Ketika penglihatannya tidak kunjung membaik, Siblina mulai berpasrah diri dan tulus menerima kebutaannya. Kepasrahan dan ketulusan akan kebutaan mata fisiknya justru membuka mata rohaninya. Ia mulai menerima penglihatan dari Santo Dominikus yang memintanya untuk menjadi seorang biarawati dominikan. Dan iapun menjadi seorang suster dalam usia yang masih sangat muda.</p><h2 id="03">Menjadi seorang SEKLUSE</h2><p>Pada usia 15 tahun suster Sibilina menjadi seorang SEKLUSE (pertapa yang tinggal dalam sebuah sel pertapaan yang dikunci selamanya) dan menghabiskan sepanjang waktunya dalam doa dan meditasi. Dalam keheningan sel pertapaannya, suster Sibiliana kerap menerima penampakkan dari Santo Dominikius <a href="https://www.blogevan.com" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Katolik Hari ini</a> para kudus lainnya. Banyak orang datang kepadanya untuk meminta nasehat dan doa penyembuhan. Kata-kata sederhana dari biarawati Dominikan yang buta mata dan buta huruf ini, selalu menyejukkan hati setiap mereka yang mendengarnya. Doa-doanya polos dan sederhana, namun penuh dengan Kuasa Ilahi yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Dalam waktu singkat, tempat pertapaannya menjadi tempat ziarah bagi masyarakat kota Pavia dan seluruh wilayah Italia. Setiap hari ratusan orang akan mengantri didepan jendela sel pertapannya.</p><h2 id="04">Merasakan Kehadiran Tuhan</h2><p>Santa Sibiliana dapat merasakan kehadiran Tuhan dalam Sakramen Ekaristi. Suatu ketika seorang imam melewati pertapaannya dalam perjalanan untuk memberi sakramen Ekaristi dan pengurapan orang sakit. Suster Sibilina memanggilnya dan mengatakan bahwa hosti yang dibawanya belum di konsekrasi. Sang imam memeriksa dan menemukan bahwa dia telah membawa hosti dari wadah yang salah.</p><h2 id="05">Dibeatifikasi</h2><p>Suster Sibiliana tutup usia dengan tenang dalam sel pertapannya pada tanggal 19 Maret 1367. Ia dimakamkan di Gereja biara Dominikan di Pavia Italia. Dalam proses beatifikasinya ditahun 1854, makamnya dibuka dan jasadnya ditemukan tetap utuh.</p><b>© <a href="https://ignasiusevan.blogspot.com" rel="dofollow" target="_blank">ignasiusevan.blogspot.com</a></b>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9086450158189653088.post-88058933621226345772021-03-17T05:47:00.000-07:002021-03-17T05:47:00.291-07:00Santo Anselmus LuccaPerayaan : 18 Maret <div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeqOFFD933W4dRJpNQBqXoM9wTGW8gHp3oLtCI6iDJAtu5bW48Qj1suGVz9JkyQ8XdR1PiZzcTIgQVuICBkObRw4H9SraS18h-ROylzigPr3S8okLiqUMxqjLZOMR3DpGu5JdwgV9Jhe4V/s328/Santo+Anselmus+Lucca.jpg" style="display: block; padding: 1em 0; text-align: center; "><img alt="Santo Anselmus Lucca" border="0" height="600" data-original-height="328" data-original-width="220" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeqOFFD933W4dRJpNQBqXoM9wTGW8gHp3oLtCI6iDJAtu5bW48Qj1suGVz9JkyQ8XdR1PiZzcTIgQVuICBkObRw4H9SraS18h-ROylzigPr3S8okLiqUMxqjLZOMR3DpGu5JdwgV9Jhe4V/s600/Santo+Anselmus+Lucca.jpg" title="Santo Anselmus Lucca" /></a></div><div class="toc"><input type="checkbox" role="button" id="toctoggle" class="toctoggle"><div class="toctitle"><h3>Daftar Isi</h3><span class="toctogglespan"><label class="toctogglelabel" for="toctoggle"></label></span></div><ul> <li>1.<a href="#01">Anselmus dari Lucca</a></li> <li>2.<a href="#02">Dekat dengan Paus Gregorius VII</a></li> <li>3.<a href="#03">Menjadi Uskup</a></li> <li>4.<a href="#04">Pengetahuan Hukum Kanonik</a></li></ul></div><h2 id="01">Bacaan Pertama</h2><p>Santo Anselmo di Baggio atau Santo Anselmus dari Lucca muda (the Younger) lahir di Mantua (sekarang Mantova), Italia pada tahun 1036. Ia disebut Anselmus dari Lucca “muda” atau Anselmus dari Lucca II untuk membedakannya dengan pamannya yang juga bernama Anselmo di Baggio (kelak menjadi <a href="https://katolikkasih.blogspot.com" rel="dofollow" target="_blank">Katolik Kasih</a> Paus Alexander II).</p><h2 id="02">Dekat dengan Paus Gregorius VII</h2><p>Kisah masa mudanya tidak banyak diketahui. Masa tuanya seluruhnya diabdikan pada kepentingan perkembangan gereja dan penyebaran iman. Keponakan dari Paus Alexander II (1061- 1073) ini menjadi pembantu terdekat Paus Gregorius VII (1073- 1085) dalam kampanye penyelesaian semua masalah dan keonaran di kalangan imam- imam.</p><h2 id="03">Menjadi Uskup</h2><p>Pada tahun 1073, Paus Gregorius VII menunjuk dia sebagai Uskup dioses Lucca. Ia ditabhiskan oleh Paus Gregrorius VII pada tanggal 23 Oktober 1074. Dalam kepemimpinannya Anselmus berusaha mengatur tata tertib hidup para imam di keuskupannya. Usahanya tidak disambut baik oleh para imam, karena aturan- aturan ciptaannya dirasa terlalu keras. Karena itu, Anselmus meninggalkan istananya dan pergi ke istana Matilda, seorang pangeran Wanita dari Ruscany di Cannosa, Italia. Selama berada disana, Anselmus menjadi <a href="https://www.blogevan.com" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Katolik Hari ini</a> pembimbing rohani dan penasehat politik bagi Matilda.</p><h2 id="04">Pengetahuan Hukum Kanonik</h2><p>Karena pengetahuannya yang luas dan mendalam tentang hukum Kanonik, Sri Paus Gregorius VII menugaskan Anselmus menyusun sebuah risalat guna melawan praktek pentabhisan kaum awam, dan mengumpulkan kanon- kanon tempo dulu yang menghukum praktek ini serta praktek- praktek lainnya yang tidak sah. Risalah Anselmus itu sangat mendukung kedudukan Gregorius VII dalam masyarakat.</p><b>© <a href="https://ignasiusevan.blogspot.com" rel="dofollow" target="_blank">ignasiusevan.blogspot.com</a></b>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9086450158189653088.post-69773578671931620552021-03-16T07:00:00.000-07:002021-03-16T07:00:03.320-07:00Santo Gabriel LalemantPerayaan : 17 Maret dan 19 Oktober (Sebagai salah satu dari 8 Martir Kanada) <div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiouIxDDJHE_G_smRw9HsK3TgFDWvxd7CR8jULYU19lWsXkdOvJpY_8e9WIIxdm8SLCqJ1MfNm5JkQn80kUu6JVaFgDdD_rpIjwbtrNa2LPN_fMkuRDYGQf28qN_EgX4lbXl-CPLd9V6fK0/s0/Santo+Gabriel+Lalemant.jpg" style="display: block; padding: 1em 0; text-align: center; "><img alt="Santo Gabriel Lalemant" border="0" data-original-height="582" data-original-width="850" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiouIxDDJHE_G_smRw9HsK3TgFDWvxd7CR8jULYU19lWsXkdOvJpY_8e9WIIxdm8SLCqJ1MfNm5JkQn80kUu6JVaFgDdD_rpIjwbtrNa2LPN_fMkuRDYGQf28qN_EgX4lbXl-CPLd9V6fK0/s0/Santo+Gabriel+Lalemant.jpg" title="Santo Gabriel Lalemant" /></a></div><div class="toc"><input type="checkbox" role="button" id="toctoggle" class="toctoggle"><div class="toctitle"><h3>Daftar Isi</h3><span class="toctogglespan"><label class="toctogglelabel" for="toctoggle"></label></span></div><ul> <li>1.<a href="#01">Masa Kecil</a></li> <li>2.<a href="#02">Masuk Biara Serikat Jesus</a></li> <li>3.<a href="#03">Perjalanan Misi</a></li> <li>4.<a href="#04">Penyerangan Suku Mohawk</a></li> <li>5.<a href="#05">Wafat</a></li></ul></div><h2 id="01">Masa Kecil</h2><p>Santo Gabriel Lalemant SJ, adalah seorang Jesuit Perancis dan salah satu dari 8 Martir Kanada. Lahir di Paris Perancis, tanggal 31 Oktober 1610; Gabriel adalah anak ketiga dari enam orang bersaudara. Keluarga Lalemant adalah keluarga katolik yang saleh. Empat dari lima orang saudaranya menempuh hidup rohani dan menjadi biarawan/biarawati. Dua orang pamannya juga menjadi imam dan pembesar Serikat Jesus; Charles Lalemant SJ, superior Misi Jesuit di Kanada, dan Jérôme <a href="https://www.blogevan.com" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Katolik Hari ini</a> Lalemant SJ, Vikaris Jenderal Quebec Kanada.</p><h2 id="02">Masuk Biara Serikat Jesus</h2><p>Melanjutkan tradisi keluarga Lalemant, Gabriel masuk biara Serikat Jesus di Paris pada tanggal 24 Maret 1630. Ia ditahbiskan menjadi iman pada tahun 1638 dan ditugaskan untuk mengajar di tiga sekolah yang berbeda. Selanjutnya ia menjadi profesor filsafat di sekolah Jesuit di Moulins Perancis.</p><h2 id="03">Perjalanan Misi</h2><p>Pada bulan September, 1646 Gabriel tiba di Quebec Kanada untuk menjadi missionaris bagi penduduk pribumi Amerika. Selama dua tahun pertama di tanah misi Kanada, Gabriel bekerja di sekitar wilayah Quebec dan pusat perdagangan Three Rivers. Pada September 1648 ia dikirim ke Wendake, wilayah suku Huron, sebagai asisten Santo Jean de Brébeuf, lalu ditugaskan ke pusat misi di Sainte-Marie, masih diwilayah suku Hurons. Pada bulan Februari 1649 ia menggantikan tempat Santo Noël Chabanel di pusat misi Saint Louis.</p><h2 id="04">Penyerangan Suku Mohawk</h2><p>Kemajuan suku Huron dibawah bimbingan para missionaris membuat suku tetangga mereka, Suku Iroqouis atau yang juga disebut suku Mohawk, menjadi iri hati. Para Mohawk menganggap para <a href="https://katolikkasih.blogspot.com" rel="dofollow" target="_blank">Katolik Kasih</a> missionaris kulit putih adalah para tukang sihir yang berkerja bagi suku Huron dan mendatangkan kutukan wabah penyakit bagi mereka. Pada tahun 1649, Suku Iroqouis menyerang desa-desa suku Huron dimana para missionaris bekerja. Santo Gabriel Lalemant dan Santo Jean de Brébeuf tidak melarikan diri. Mereka berusaha keras menyelamatkan para orang tua dan orang-orang sakit yang berada di rumah sakit misi.</p><h2 id="05">Wafat</h2><p>Kedua Jesuit ini ditangkap oleh para penyerbu, disiksa dengan mengerikan, lalu dibunuh pada tanggal 17 Maret 1649.</p><b>© <a href="https://ignasiusevan.blogspot.com" rel="dofollow" target="_blank">ignasiusevan.blogspot.com</a></b>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9086450158189653088.post-23338688650355895612021-03-15T07:00:00.000-07:002021-03-15T07:00:01.948-07:00Santo Heribertus dari ColognePerayaan : 16 Maret <div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfSI6Ms9EzZ98Pfz3zl0IjstUf_pHlSAq2x75Z-xZyVLlkDToiij4jExnZvn7X-StDWkc3jgMfSsE9aUEj6z3YMpNDAsYi6K4UyY4GpuMf-CDTzsBP0ndOI0c8jsecPKDQLokx2LZXXcD3/s0/Santo+Heribertus+dari+Cologne.png" style="display: block; padding: 1em 0; text-align: center; "><img alt="Santo Heribertus dari Cologne" border="0" data-original-height="486" data-original-width="952" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfSI6Ms9EzZ98Pfz3zl0IjstUf_pHlSAq2x75Z-xZyVLlkDToiij4jExnZvn7X-StDWkc3jgMfSsE9aUEj6z3YMpNDAsYi6K4UyY4GpuMf-CDTzsBP0ndOI0c8jsecPKDQLokx2LZXXcD3/s0/Santo+Heribertus+dari+Cologne.png" title="Santo Heribertus dari Cologne" /></a></div><div class="toc"><input type="checkbox" role="button" id="toctoggle" class="toctoggle"><div class="toctitle"><h3>Daftar Isi</h3><span class="toctogglespan"><label class="toctogglelabel" for="toctoggle"></label></span></div><ul> <li>1.<a href="#01">Ingin Hidup Membiara</a></li> <li>2.<a href="#02">Uskup Agung Köln</a></li> <li>3.<a href="#03">Dermawan</a></li> <li>4.<a href="#04">Panggilan dan Karya</a></li> <li>5.<a href="#05">Mujizat Santo Heribertus</a></li> <li>6.<a href="#06">Wafat</a></li></ul></div><h2 id="01">Ingin Hidup Membiara</h2><p>Santo Heribertus dari Cologne (Heribertus dari Köln) lahir di kota Worms, Jerman pada tahun 970. Ayahnya adalah seorang bangsawan kota Worms bernama Hugo. Saat masih kecil Heribertus dititipkan ayahnya kepada Abbas Gorsse, pemimpin Biara Benediktin di Lorraine <a href="https://katolikkasih.blogspot.com" rel="dofollow" target="_blank">Katolik Kasih</a> untuk dididik sesuai dengan cara hidup Kristiani. Pendidikan dan cara hidup di biara itu berhasil menanamkan dalam batinnya hasrat yang kuat untuk menjalani hidup membiara. Namun cita-citanya itu tidak direstui oleh ayah dan sanak keluarganya. Heribertus segera dipanggil pulang ke Istana Worms agar tidak lagi terpengaruh oleh cara hidup membiara.</p><h2 id="02">Uskup Agung Köln</h2><p>Namun rencana Tuhan atas dirinya tak terselami manusia. Meskipun orangtuanya berusaha keras menghindarkan dia dari cita-cita hidup membiara itu, ia tetap menunjukkan kesalehan hidup yang mengagumkan. Melihat cara hidupnya itu, keluarganya akhirnya mengalah dan merelakan Heribertus untuk menjadi seorang biarawan benediktin. Ia kemudian ditabhiskan menjadi imam. Oleh Raja Otto III, Heribertus diangkat menjadi penasehat pribadi baik dalam kehidupan politik maupun kehidupan rohani. Prestasinya terus meningkat dengan pengangkatannya sebagai Vikaris Jendral Keuskupan Köln, lalu diangkat menjadi Uskup Agung Köln.</p><h2 id="03">Dermawan</h2><p>Heribertus memanfaatkan kedudukannya sebagai imam, uskup agung dan penasehat pribadi raja untuk menunjukkan cinta kasih Allah kepada orang banyak. Bersama Raja Otto III, ia mendirikan gereja dan biara di kota Deutss, didekat kota Rhein, atas tanggungan kerajaan. Ia dengan giat merawat orang-orang sakit dan memperhatikan nasib para kaum miskin. Sebagian besar pendapatannya dibagi baik untuk kepentingan Gereja maupun untuk kepentingan aksi-aksi sosial itu. Ia sendiri hidup dari sisa-sisa uang yang diterimanya dari raja. Kepada imam-imamnya yang mengalami kesulitan keuangan, ia mendermakan juga <a href="https://www.blogevan.com" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Katolik Hari ini</a> sebagian dari pendapatannya.</p><h2 id="04">Panggilan dan Karya</h2><p>Sekali peristiwa, Uskup Heribertus menemani Otto III ke Italia untuk sesuatu urusan politik. Tak terduga-duga, Otto III meninggal seketika karena keracunan. Dalam kebingungan dan kesedihan, ia membawa pulang jenazah Otto III ke Aachen, Jerman dan menguburkannya secara terhormat. Peristiwa ini menimbulkan pertentangan hebat antara dia dan Pangeran Heinrich II. Uskup Heribertus dituduh sengaja meracuni Otto III dengan maksud untuk mengambil alih kekuasaan sebagai raja. Ketegangan ini baru mereda ketika Pangeran Heinrich dilantik menjadi raja menggantikan ayahnya.</p><p>Tanpa menaruh dendam kepada Heinrich, Heribertus dengan senang hati melepaskan tugasnya sebagai penasehat raja dan mulai memusatkan perhatiannya kepada kehidupan rohaninya dan pelayanan umat. Ia mulai lebih banyak berdoa dan melakukan silih. Dalam kotbah-kotbahnya ia menghimbau agar umat bertobat dan percaya kepada kerahiman Allah. Kepada imam-imamnya, ia mengadakan kunjungan-kunjungan pastoral dan menggalakkan pembinaan rohani untuk meneguhkan mereka dalam panggilan dan karyanya.</p><h2 id="05">Mujizat Santo Heribertus</h2><p>Uskup Heribertus dikenal sebagai seorang uskup yang saleh dan sayang pada umatnya. Ia sudah dihormati sebagai seorang kudus bahkan pada saat ia masih hidup. Ia juga dikenal sebagai seorang pembuat mujizat. Salah satu mujzatnya yang paling terkenal adalah pada saat bencana kekeringan terjadi di keuskupannya. Bapa uskup Heribertus mempersembahkan misa khusus dan memohon agar bencana kekeringan ini dapat segera berakhir. Hujanpun turun dengan sangat lebatnya hanya beberapa saat setelah misa selesai.</p><h2 id="06">Wafat</h2><p>Santo Heribertus tutup usia pada tahun 1021 karena serangan penyakit. Awalnya Jenazah Uskup Agung ini disimpan di gereja biara Benediktin yang dibangunnya di Deutz. Kini disimpan dalam sebuah wadah emas di gereja Paroki St.Heribert di Köln Jerman.</p><b>© <a href="https://ignasiusevan.blogspot.com" rel="dofollow" target="_blank">ignasiusevan.blogspot.com</a></b>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9086450158189653088.post-6777514687193417752021-03-14T05:00:00.000-07:002021-03-14T05:00:00.897-07:00Santo Klemens Maria HofbauerPerayaan : 15 Maret <div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFHx4slNtb9h68b2G66mKztnZrq6QapcDtcs1GbvuCoYrYC_RMqYrC9ohhHmx93WL_XLWQxCxMyTrf-JJitocLQf8feZvBm6F6fSM9CVi1dfCuMfS9Gt_YpIFX47eQS3610muGw0ekiliL/s0/Santo+Klemens+Maria+Hofbauer.png" style="display: block; padding: 1em 0; text-align: center; "><img alt="Santo Klemens Maria Hofbauer" border="0" data-original-height="564" data-original-width="978" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFHx4slNtb9h68b2G66mKztnZrq6QapcDtcs1GbvuCoYrYC_RMqYrC9ohhHmx93WL_XLWQxCxMyTrf-JJitocLQf8feZvBm6F6fSM9CVi1dfCuMfS9Gt_YpIFX47eQS3610muGw0ekiliL/s0/Santo+Klemens+Maria+Hofbauer.png" title="Santo Klemens Maria Hofbauer" /></a></div><div class="toc"><input type="checkbox" role="button" id="toctoggle" class="toctoggle"><div class="toctitle"><h3>Daftar Isi</h3><span class="toctogglespan"><label class="toctogglelabel" for="toctoggle"></label></span></div><ul> <li>1.<a href="#01">Masa Kecil</a></li> <li>2.<a href="#02">Ditabhiskan Menjadi Imam</a></li> <li>3.<a href="#03">Perlawanan Kaisar Yoseph</a></li> <li>4.<a href="#04">Menghidupkan Gereja di Vienna</a></li> <li>5.<a href="#05">Tokoh Pendiri Redemptoris</a></li> <li>6.<a href="#06">Dibeatifikasi</a></li></ul></div><h2 id="01">Masa Kecil</h2><p>Menurut Paus Pius VII, Santo Klemens adalah seorang rasul yang tangguh, suci dan tiang penyangga Gereja. Walau kehidupannya penuh dengan rentetan kesukaran dan kegagalan. Ia kini dikenang selamanya sebagai Rasul Gereja Vienna.</p><p>Johannes Dvorák Hofbauer, begitulah nama babtisnya, lahir pada tanggal 26 Desember 1751 di Tasswitz, Moravia (sekarang wilayah Republik Ceko). Sejak berusia muda ia sudah bercita-cita untuk menjadi seorang imam; namun keadaan ekonomi keluarganya yang morat-marit membuat mereka tidak mempunyai cukup uang untuk menyekolahkannya. Karena itulah pada usia 15 tahun, Johannes sudah berhenti <a href="https://www.blogevan.com" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Katolik Hari ini</a> sekolah dan bekerja menjadi seorang tukang roti. Beberapa tahun berikutnya, ia menjalani pola hidup rohani seperti seorang pertapa sambil tetap melakukan pekerjaannya sebagai tukang roti.</p><h2 id="02">Ditabhiskan Menjadi Imam</h2><p>Sekitar tahun 1780, Kaisar Joseph II dari Kaisar Romawi Suci (The Holy Roman Empire) membumi-hanguskan pertapaan-pertapaan yang ada. Karena peristiwa ini, Clement meninggalkan kota kelahirannya dan pergi berziarah ke Roma. Dari Roma, ia memutuskan untuk pergi ke kota Tivoli di Lazio Italia, masuk biara Redemptoris mengucapkan kaulnya dengan menggunakan nama biara : Klemens Maria. Setahun kemudian Clement Maria Hofbauer ditabhiskan menjadi seorang imam oleh uskup Tivoli, Barnabus Chiaramonte, yang kelak menjadi paus Pius VII.</p><h2 id="03">Perlawanan Kaisar Yoseph</h2><p>Sebagai imam baru, Clement dikirim ke Vienna Austria untuk mendirikan sebuah biara redemptoris. Namun usahanya ini gagal karena perlawanan dari pengikut- pengikut kaisar Yoseph II yang ingin menundukkan <a href="https://katolikkasih.blogspot.com" rel="dofollow" target="_blank">Katolik Kasih</a> para imam ke bawah pemerintahan absolut negara. Sebagai gantinya, ia dikirim ke Warsawa untuk memimpin kelompok umat Katolik yang berbahasa Jerman. Di waktu itu biara Redemptoris mengirimkan banyak misionaris untuk mendirikan biara-biara Redemptoris di Jerman, Swiss, daerah- daerah Baltik, dan berbagai daerah di Polandia.</p><h2 id="04">Menghidupkan Gereja di Vienna</h2><p>Kira-kira pada tahun 1808, ia dipaksa oleh hukum antiklerus dari Napoleon I untuk meninggalkan kota Warsawa. Ia kembali ke Vienna, dan disana diangkat menjadi pastor pembantu untuk biara suster- suster Ursulin dan rektor untuk gereja mereka yang mulai dibuka untuk umum. Ia bersama pembantunya bekerja dengan giat untuk menghidupkan kembali Gereja di Vienna dengan mempertobatkan banyak orang dan menolong orang-orang sakit dan miskin. Akhirnya, namanya mulai dikenal banyak orang, termasuk para pembesar negara, dan profesor- profesor Universitas.</p><h2 id="05">Tokoh Pendiri Redemptoris</h2><p>Pada tahun- tahun terakhir hidupnya, sebagai bagian dari rencananya untuk mewariskan iman Katolik yang benar di Vienna, Clement mendirikan sebuah sekolah Katolik untuk para imam dan awam. Kecuali itu, pada Konggres di Vienna, ia dengan gigih berusaha menggagalkan upaya nasionalisasi gereja di Austria. Ia juga berusaha mendapatkan ijin dari pemerintah untuk mendirikan sebuah perkumpulan Redemptoris di Vienna. Usahanya ini membuat dia dikenal sebagai pendiri kedua Redemptoris.</p><h2 id="06">Dibeatifikasi</h2><p>Santo Clement Maria Hofbauer tutup usia di Vienna Austria pada tanggal 15 Maret 1820. Ia di Beatifikasi oleh paus Leo XIII pada tanggal 29 januari 1888 dan di Kanonisasi pada tanggal 20 Mei 1909 oleh Paus Pius X dan pada tahun 1914 Clement dan digelari Rasul Gereja Vienna oleh paus yang sama.</p><b>© <a href="https://ignasiusevan.blogspot.com" rel="dofollow" target="_blank">ignasiusevan.blogspot.com</a></b>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9086450158189653088.post-63192940984877175952021-03-13T05:00:00.000-08:002021-03-13T05:00:04.593-08:00Santa MatildaPerayaan : 14 Maret <div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgovgpIrADqdD5yHCwaW4Z2356wjBS_7jsdYSqNN0gcBCW4PH2s2mieKxGAmNPll70rlLlwbsXfAhMEsxz-Txqd9ncppjjHbiw1nzL3IGdnJn6fZMjnt9GTzVwSjxpqAnk2tjm-MmCCVidS/s266/Santa+Matilda.jpg" style="display: block; padding: 1em 0; text-align: center; "><img alt="Santa Matilda,law firm" border="0" height="600" data-original-height="266" data-original-width="190" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgovgpIrADqdD5yHCwaW4Z2356wjBS_7jsdYSqNN0gcBCW4PH2s2mieKxGAmNPll70rlLlwbsXfAhMEsxz-Txqd9ncppjjHbiw1nzL3IGdnJn6fZMjnt9GTzVwSjxpqAnk2tjm-MmCCVidS/s600/Santa+Matilda.jpg" title="Santa Matilda"/></a></div><div class="toc"><input type="checkbox" role="button" id="toctoggle" class="toctoggle"><div class="toctitle"><h3>Daftar Isi</h3><span class="toctogglespan"><label class="toctogglelabel" for="toctoggle"></label></span></div><ul> <li>1.<a href="#01">Ratu yang Saleh</a></li> <li>2.<a href="#02">Dermawan</a></li> <li>3.<a href="#03">Tutup Usia</a></li></ul></div><h2 id="01">Ratu yang Saleh</h2><p>Santa Matilda dilahirkan sekitar tahun 895, sebagai putri dari seorang bangsawan Jerman. Ketika masih muda usianya, orangtuanya telah mengatur pernikahan baginya dengan seorang bangsawan bernama Henry. Segera setelah mereka menikah, Henry menjadi raja Jerman. Sebagai ratu, Matilda hidup sederhana dengan meluangkan banyak waktu untuk berdoa.</p><p>Setiap orang yang <a href="https://katolikkasih.blogspot.com" rel="dofollow" target="_blank">Katolik Kasih</a> melihatnya akan melihat bagaimana lemah lembut serta baik hatinya ia. Ia berperan lebih sebagai ibu daripada sebagai ratu. Ratu suka mengunjungi serta menghibur mereka yang sakit. Ia menolong orang-orang di penjara. Matilda tidak mau memanjakan dirinya oleh karena kedudukannya, melainkan ia berusaha untuk memberikan pertolongan kepada mereka yang membutuhkan.</p><h2 id="02">Dermawan</h2><p>Raja Henry menyadari bahwa isterinya adalah seorang yang luar biasa. Berulangkali dikatakan raja kepada isterinya bahwa ia menjadi orang yang lebih baik serta menjadi raja yang lebih baik oleh karena Matilda adalah isterinya. Walaupun perkawinan mereka direncanakan oleh orangtua mereka, namun Henry dan Matilda saling mengasihi satu sama lain.</p><p>Matilda diberi kebebasan mempergunakan kekayaan kerajaan untuk karya belas kasihnya dan Henry tidak pernah mempertanyakannya. Sebaliknya, raja menjadi lebih sadar akan kebutuhan rakyatnya. Raja sadar bahwa dengan kedudukannya, ia mempunyai kuasa untuk meringankan beban penderitaan rakyat. Pasangan <a href="https://www.blogevan.com" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Katolik Hari ini</a> tersebut hidup berbahagia selama duapuluh tiga tahun. Kemudian Raja Henry meninggal dunia secara tiba-tiba pada tahun 936. Ratu merasa teramat sedih atas kepergian suaminya. Ia kemudian memutuskan untuk hidup bagi Tuhan saja.</p><h2 id="03">Tutup Usia</h2><p>Demikianlah ratu meminta imam untuk mempersembahkan Misa bagi keselamatan jiwa Raja Henry. Lalu ratu memberikan seluruh perhiasan yang dikenakannya kepada imam. Dengan berbuat demikian, ia hendak menunjukkan tekadnya untuk sejak saat itu meninggalkan segala urusan duniawi.</p><p>Setelah tahun-tahun dilewatinya dengan melakukan karya belas kasih dan silih dosa, Santa Matilda wafat dengan tenang pada tahun 968. Ia dimakamkan disamping suaminya.</p><b>© <a href="https://ignasiusevan.blogspot.com" rel="dofollow" target="_blank">ignasiusevan.blogspot.com</a></b>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9086450158189653088.post-74410539599552929312021-03-12T04:44:00.000-08:002021-03-12T04:44:00.198-08:00Santa EufrasiaPerayaan : 13 Maret <div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPtWjEVtKP_Imp6qjTTzqrksoBeEN-zZHk913m0qkk6rYKZH5pSoMR1R8Th_zZHuQsltIIYG2AWF2aZvuJnHbGmwZo5lMBqAp4wNNF2t1OyCDAmASTnQ1mFRp4fmIPjQaSv6I87KR30_Ug/s0/Santa+Eufrasia.jpg" style="display: block; padding: 1em 0; text-align: center; "><img alt="Santa Eufrasia" border="0" data-original-height="500" data-original-width="900" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPtWjEVtKP_Imp6qjTTzqrksoBeEN-zZHk913m0qkk6rYKZH5pSoMR1R8Th_zZHuQsltIIYG2AWF2aZvuJnHbGmwZo5lMBqAp4wNNF2t1OyCDAmASTnQ1mFRp4fmIPjQaSv6I87KR30_Ug/s0/Santa+Eufrasia.jpg" title="Santa Eufrasia" /></a></div><div class="toc"><input type="checkbox" role="button" id="toctoggle" class="toctoggle"><div class="toctitle"><h3>Daftar Isi</h3><span class="toctogglespan"><label class="toctogglelabel" for="toctoggle"></label></span></div><ul> <li>1.<a href="#01">Masa Kecil</a></li> <li>2.<a href="#02">Masuk Biarakisa</a></li> <li>3.<a href="#03">Surat Permohonan Eufrasia</a></li> <li>4.<a href="#04">Tutup Usia</a></li></ul></div><h2 id="01">Masa Kecil</h2><p>Santa Eufrasia dilahirkan pada abad kelima dalam keluarga Kristiani yang amat saleh. Ayahnya, seorang kerabat kaisar, meninggal dunia ketika ia baru berusia satu tahun. Kaisar menjadi wali bagi dia dan ibunya. Ketika Eufrasia berusia tujuh tahun, ibunya membawanya ke Mesir. Di sana mereka tinggal di sebuah rumah yang besar dekat sebuah biara wanita.</p><h2 id="02">Masuk Biara</h2><p>Eufrasia terpesona dengan cara hidup para biarawati. Ia memohon kepada ibunya agar diijinkan melayani Tuhan dalam biara di mana para biarawati kudus itu tinggal. Ia masih seorang gadis kecil, tetapi ia tidak mau mengubah atau pun melupakan niatnya itu. Tak lama kemudian, ibunya membawa Eufrasia ke biara serta mempercayakan pemeliharaannya kepada pemimpin biara.</p><p><b>"Saya ini milik Yesus, dan karenanya saya tidak dapat memberikan diri saya kepada yang lain. Satu-satunya kerinduan saya adalah bahwa dunia sepenuhnya melupakan saya....." ~St.Eufrasia</b></p><h2 id="03">Surat Permohonan Eufrasia</h2><p>Tahun-tahun berlalu. Ketika ibunya meninggal dunia, kaisar mengingatkan Eufrasia bahwa orangtuanya telah mengikat perjanjian pernikahan <a href="https://katolikkasih.blogspot.com" rel="dofollow" target="_blank">Katolik Kasih</a> baginya dengan seorang majelis muda yang kaya. Tentu saja Eufrasia ingin hanya menjadi milik Yesus saja. Jadi, ia menulis sepucuk surat penuh hormat kepada kaisar. Di dalamnya ia menulis, “Saya ini milik Yesus, dan karenanya saya tidak dapat memberikan diri saya kepada yang lain.</p><p>Satu-satunya kerinduan saya adalah bahwa dunia sepenuhnya melupakan saya. Dengan penuh hormat saya mohon kepada Yang Mulia untuk mengambil alih seluruh harta warisan keluarga saya serta membagi-bagikannya kepada mereka yang miskin. Saya mohon Yang Mulia membebaskan semua budak yang ada dalam keluarga saya. Saya juga mohon agar Baginda menghapuskan semua hutang orang kepada <a href="https://www.blogevan.com" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Katolik Hari ini</a> keluarga saya.” Kaisar sangat terharu oleh surat yang begitu indah itu hingga ia membacakannya di hadapan seluruh majelis. Kemudian ia mengabulkan semua permohonan Eufrasia.</p><h2 id="04">Tutup Usia</h2><p>Eufrasia menghabiskan sisa hidupnya sebagai seorang biarawati. Ia tidak pernah menyesal bahwa Tuhan telah memanggilnya untuk menjadi seorang religius. Eufrasia wafat pada tahun 420.</p><b>© <a href="https://ignasiusevan.blogspot.com" rel="dofollow" target="_blank">ignasiusevan.blogspot.com</a></b>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9086450158189653088.post-46914787819198813652021-03-11T05:10:00.000-08:002021-03-11T05:10:01.011-08:00Santo Paus Innosensius IPerayaan : 12 Maret <div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjClfn4bajMcLuNqD8KcNlb_Cqnlsq-qCYWI8tnsQWmfhGxMxWPVtBtTnu6aG_1vjrhwbZhufGml0wuOC8zbVKtn4RAL7tGWuN2tWKlqDmrGEz7PvhYFs3oJND6VYRhanUHwmZn6sRkBKpg/s208/Santo+Paus+Innosensius+I.jpg" style="display: block; padding: 1em 0; text-align: center; "><img alt="Santo Paus Innosensius I" border="0" width="600" data-original-height="156" data-original-width="208" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjClfn4bajMcLuNqD8KcNlb_Cqnlsq-qCYWI8tnsQWmfhGxMxWPVtBtTnu6aG_1vjrhwbZhufGml0wuOC8zbVKtn4RAL7tGWuN2tWKlqDmrGEz7PvhYFs3oJND6VYRhanUHwmZn6sRkBKpg/s600/Santo+Paus+Innosensius+I.jpg" title="Santo Paus Innosensius I" /></a></div><div class="toc"><input type="checkbox" role="button" id="toctoggle" class="toctoggle"><div class="toctitle"><h3>Daftar Isi</h3><span class="toctogglespan"><label class="toctogglelabel" for="toctoggle"></label></span></div><ul> <li>1.<a href="#01">Paus ke-40</a></li> <li>2.<a href="#02">Kepemimpinan dan Tantangan</a></li> <li>3.<a href="#03">Kekejaman Kaisar Arcadius</a></li> <li>4.<a href="#04">Tutup Usia</a></li></ul></div><h2 id="01">Paus ke-40</h2><p>Santo Paus Innosensius I adalah paus kita yang ke-40. Menurut catatan dalam Liber Pontificalis, ia adalah seorang asli Italia yang berasal dari kota Albano Laziale, sebuah wilayah dekat kota Roma (sampai sekarang kota ini masih bernama Albano Laziale di Lazio – Roma). Ia terpilih menjadi Paus setelah wafatnya Paus Anastasius pada tanggal 19 Desember 401. Masa kepausannya berlangsung sejak 22 Desember 401 sampai hari kematiannya tanggal 12 Maret 417.</p><h2 id="02">Kepemimpinan dan Tantangan</h2><p>Paus Innosensius memimpin <a href="https://katolikkasih.blogspot.com" rel="dofollow" target="_blank">Katolik Kasih</a> umat Allah dimasa yang penuh pergolakan. Dari Utara, bangsa Goth dibawah pimpinan panglima Alarik mengobrak-abrik wilayah kerajaan Romawi. Mereka membunuh para penduduk, menjarah dan membumi-hanguskan kota-kota yang mereka lewati. Kota Roma dua kali diserbu oleh Alarik dan pasukannya. Gereja-gereja dijarah, gedung-gedung dibakar dan para penduduk dibunuh. Menghadapi malapetaka ini, Paus Innosensius senantiasa berupaya untuk berada ditengah umatnya, menguatkan hati dan meringankan beban penderitaan mereka.</p><p>Ditengah keadaan yang kacau-balau ini, Paus harus mengatasi bahaya perpecahan dalam Gereja akibat merebaknya ajaran sesat Pelagianisme. Ajaran bidaah ini menyangkal adanya rahmat untuk mencapai keselamatan kekal yang jelas bertentangan dengan ajaran gereja. Dua kali ia mengadakan konsili untuk membendung pengaruh ajaran sesat ini.</p><h2 id="03">Kekejaman Kaisar Arcadius</h2><p>Belum lagi tuntas masalah ajaran sesat, sebuah berita menyedihkan datang dari Konstantinopel. Uskup Agung konstantinopel, Santo Yohanes Krisostomus yang kudus dan saleh, ditangkap pasukan kerajaan dan dibuang dari keuskupannya atas perintah Kaisar Arcadius dan Ratu Eudoxia. Paus Innosensius I mengutuk keras tindakan semena-mena dari Kaisar Romawi Timur tersebut. Paus lalu mengutus sebuah Delegasi Kepausan ke Konstantinopel demi memperjuangkan nasib Uskup Agung Yohanes.</p><p>Delegasi ini dipimpin oleh Uskup <a href="https://www.blogevan.com" rel="dofollow" target="_blank">Renungan Katolik Hari ini</a> Brescia yang bernama Santo Gaudensius. Dalam perjalanan, Uskup Gaudensius dan para anggota delegasi dihadang oleh pendukung kaisar dan dipaksa untuk kembali ke Italia. Kapal mereka diserang dan karam di dekat Lampsacus, Yunani. Beruntung seluruh anggota delegasi bisa diselamatkan dan berhasil pulang ke Italia.</p><h2 id="04">Tutup Usia</h2><p>Paus Innosensius tutup usia pada tanggal 12 Maret 417. Tradisi menyebutkan ia meninggal sebagai seorang martir meskipun tidak ada catatan yang mendukung tradisi ini. Sejak abad ke-13 sampai abad 20, pestanya diperingati pada setiap tanggal 28 Juli. Saat ini dirayakan pada setiap tanggal 12 Maret.</p><b>© <a href="https://ignasiusevan.blogspot.com" rel="dofollow" target="_blank">ignasiusevan.blogspot.com</a></b>Unknownnoreply@blogger.com