Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Santo Heribertus

Perayaan : 20 Maret
Santo Heribertus

Murid Santo Cuthbert

Santo Heribertus adalah sahabat dan murid spiritual dari Santo Cuthbert dari Lindisfarne. Asal dan tanggal lahirnya tidak diketahui. Kecintaannya pada Tuhan dan kerinduannya untuk menjalani hidup yang suci membuat Heribertus memilih untuk hidup sebagai seorang pertapa (hermit). Selama bertahun-tahun ia menyepi di sebuah pulau kecil di tengah Danau Derwentwater disebelah Barat Laut Inggris.

Setiap hari Santo Heribertus hidup dengan bermatiraga. Ia makan sekali sehari. Makanannya berupa ikan yang diperolehnya dari danau dan sayur-sayuran yang ditanam di sekitar pertapaannya. Heribertus jarang sekali meninggalkan pertapaannya. Ia sangat berbahagia hidup dalam keheningan dipulau kecil ditengah danau yang indah tersebut bersama Yesus yang sangat ia cintai.

Berjumpa Santo Cuthbert

Setahun sekali Santo Heribertus mengunjungi guru spiritualnya Santo Cuthbert di Lindisfarne untuk menerima petunjuk dalam hal-hal spiritual. Pada tahun 686, Heribertus mendengar bahwa guru Katolik Kasih spiritualnya itu sedang mengunjungi kota Carlisle untuk bertemu dengan Ratu Eormenburg. Santo Heribertus segera meninggalkan pertapaannya dan pergi menemui Santo Cuthbert di sana, bukan di Lindisfarne seperti biasa.

Setelah mereka berbicara bersama-sama, Santo Cuthbert berkata, "Saudaraku Heribertus, katakanlah padaku sekarang semua yang ingin kamu katakan dan tanyakanlah semua yang ingin kamu tanyakan; karena kita tidak akan pernah berjumpa lagi satu sama lain di dunia ini. Aku merasa bahwa saat kematianku sudah dekat." Mendengar ini Santo Heribertus menjadi sangat sedih. Ia jatuh berlutut dan menangis dikaki guru spiritual yang sekaligus sahabatnya itu dan memohon agar ia juga diberkati Tuhan dan ikut serta bersama Santo Cuthbert.

Ia ingin dapat bersama-sama dengan Santo Cuthbert memuji dan memuliakan Tuhan di surga. Melihat kepolosan dan ketulusan sahabatnya itu, Santo Cuthbert terdiam sejenak, lalu menutup matanya dan berdoa. Sementara Santo Heribertus tetap berlutut dikakinya

Tutup Usia

Lama sekali Santo Cuthbert berdoa. Ketika membuka matanya ia melihat Heribertus masih tetap berlutut dikakinya. Santo Cuthbert kemudian berkata pada Heribertus;"Bangkitlah, saudaraku, janganlah kamu bersedih lagi, tetapi bersukacitalah karena Tuhan telah Renungan Katolik Hari ini mengabulkan permohon kita."

Dan begitulah yang terjadi. Tak lama setelah Heribertus kembali ke pertapaannya, ia terserang penyakit yang berkepanjangan, hingga pada tanggal 20 Maret 687 kedua orang kudus ini meninggal pada saat yang hampir bersamaan. Santo Cuthbert meninggal di keuskupannya di Lindisfarne dan Santo Heribertus menutup matanya dengan tenang di pulau pertapaannya yang kini dikenal sebagai Pulau Santo Heribertus.

Pesta kedua Orang Kudus ini pun dirayakan pada hari yang sama yaitu pada setiap tanggal 20 maret.

Pulau Santo Heribertus

Pada 1374, Uskup Carlisle, Thomas de Appleby, menjadikan pulau Santo Heribertus sebagai tempat ziarah rohani, dan menganjurkan umat untuk berziarah ke pulau tersebut setahun sekali. Tradisi ini masih dilajutkan sampai hari ini oleh umat di keuskupan tersebut. Para peziarah bersama umat se-keuskupan dan masyarakat di desa-desa disekitar danau, dengan dipimpin oleh para imam akan merayakan Misa bersama di tempat dimana pertapaan Santo Heribertus pernah berdiri; di Pulau Saint Heribertus.

© ignasiusevan.blogspot.com